banner 728x250

BKSDA Papua Wilayah III Lepas 60 Satwa Hasil Penyelamatan

banner 120x600
banner 468x60

 

Pelepas Liaran Satwa Endemik Papua

banner 325x300


Biak (Kabar Nusantara) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Papua Wilayah III melepas 60 satwa endemik Papua di kawasan Cagar Alam
Biak Utara, Rabu (2/8)

Kegiatan pelepasliaran tersebut dihadiri Kepala Pusat
Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua Edward Sembiring, S.Hut., M.Si, serta
perwakilan dari  Stasiun Karantina
Pertanian kelas I Biak, Kepolisian Sektor Warsa dan masyarakat.

Kepala Seksi  BKSDA Wilayah
III  Biak, Dahlan,S.P, menyebutkan 60
satwa tersebut terdiri dari  59 ekor
satwa jenis reptil dan 1 ekor burung paruh bengkok Kasturi kepala hitam.

“Ada 59 satwa hasil penyelamatan  yang dilakukan oleh Polhut Balai Besar KSDA
Papua bersama stakeholder di bandara udara Sentani yang ditranslokasikan ke
Biak yakni 1 ekor burung paruh bengkok Kasturi kepala hitam (Lorius lory) hasil
penyelamatan oleh Polhut Seksi Konservasi Wilayah III Biak bersama petugas dari
Stasiun Karantina Pertanian kelas I Biak Numfor,” ujar Dahlan.

Satwa yang diselamatkan dan dilepaskan ke alam
diantaranya  ular Sanca Hijau (Moleria
Viridis
) 41 Ekor, Biawak Mangrove (Varanus indicus) 5 ekor, Biawak Sepik
(Varanus jobiensis) 7 ekor, Biawak Pohon (Varanus prasinus) 6 Ekor dan 1 ekor
Kasturi Kepala Hitam (Lorius lory).

Satwa tersebut telah melalui pemeriksaan kesehatan oleh
karantina dan dinyatakan sehat dan bukan menjadi barang bukti dalam proses
penegakan hukum karena merupakan satwa hasil temuan petugas,”ucapnya

Sementara Kepala P3E Papua Edward Sembiring, S.Hut.,
M.Si  menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah bekerja sama mendukung pelaksanaan lepas liar satwa
Papua, diantaranya Stasiun Karantina Kelas I Biak, Avsec Bandar Udara Frans
Kaisiepo Biak, Polsek Warsa, dan aparat pemerintahan Kampung Warsa.

“Terimakasih kepada semua pihak yang mendukung lepas
liar satwa ini dan kita tau bersama di bulan kemerdekaan Negara Republik
Indonesia maka kita pun memerdekakan 60 satwa pulang ke habitat aslinya untuk
menjaga keseimbangan alam,”ujar Edward Sembiring. 

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengambil,
memelihara dan memperdagangkan  satwa
liar yang dilindungi.

“Mari kita jaga alam maka alam jaga kita dan mari kita
jaga satwa liar di papua agar tidak punah,” ucapnya. (Calvin)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *