banner 728x250

6 Tuntutan Mahasiswa BEM SI dalam Unjuk Rasa 11 April yang Akan Digelar Besar-besaran

banner 120x600
banner 468x60
Mahasiswa yang
tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan
KPK terlibat aksi saling dorong dengan polisi saat berunjuk rasa di sekitar
Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Senin (27/9/2021). Aksi demonstrasi itu
menuntut pembatalan pemecatan 56 pegawai KPK yang gagal Tes Wawasan Kebangsaan
(TWK) pada 30 September mendatang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko
Suwarso/aww.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

 

banner 325x300

Jakarta (kabar-nusantara.com) – Mahasiswa yang tergabung
dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan
menggelar unjuk rasa besar-besaran di depan Istana Negara, Jakarta, Senin
(11/4/2022). Ada enam poin tuntuan yang akan disampaikan mahasiswa dalam unjuk
rasa tersebut. Dilansir dari laman kompas.com  (10/4/22)

 

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal menyebutkan, poin
pertama adalah mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas
menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau
masa jabatan tiga periode. “Karena sangat jelas mengkhianati konstitusi
negara,” kata Luthfi, Jumat lalu.

 

Selanjutnya poin kedua, mahasiswa menuntut Jokowi
menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran. Tuntutan
keempat adalah mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak
goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Tunutan kelima, mahasiswa
mendesak Jokowi menyelesaika konflik agrari di Indonesia.  

 

Kemudian tuntutan terakhir, mahasiswa mendesak Jokowi-Ma’ruf
Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampaye pada sisa masa jabatan.
Bantah kabar tuntut Jokowi lengser Dalam kesempatan itu, BEM SI juga membantah
kabar yang menyebut bahwa aksi mereka adalah untuk menuntut Jokowi mundur dari
kursi presiden.

 

Kabar liar itu sempat muncul di media sosial setelah adanya
poster yang mengatasnamakan BEM SI dengan mencantumkan pernyataan
“Turunkan Jokowi dan kroninya”.  Koordinator BEM SI Kaharuddin memastikan bahwa poster
tersebut hoaks.

 

“Belum ada poster aksi yang kami keluarkan,” kata
Kaharuddin. “Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas
bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol
kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah,” jelasnya.

 

Ia menegaskan bahwa aksi demonstrasi ini tidak ditunggangi
oleh kubu politik mana pun, tetapi murni aspirasi dari berbagai daerah yang
diserap para mahasiswa untuk disampaikan kepada penguasa. Independensi BEM SI
dari kepentingan politik tertentu, kata dia, dapat dibuktikan lewat adanya
kajian yang mendasari tuntutan-tuntutan kepada Istana.

 

“Bisa dilihat, setiap BEM SI melakukan aksi, itu ada
kajian dari tuntutan yang dibawa. Ketika ada kajian, maka tidak bisa digerakkan
oleh siapa pun,” ujar Kaharuddin.

 

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan belum menerima
surat pemberitahuan dari pihak mana pun soal aksi unjuk rasa yang akan digelar
di depan Istana Negara pada 11 April. Kabid Humas Metro Jaya Kombes Endra
Zulpan menyatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut bisa dibubarkan apabula tidak
memiliki izin resmi dari kepolisian.

 

“Tentunya ada UU Nomor 9 Tahun 1998, dalam pasal 15
dijelaskan, demo atau unjuk rasa yang tidak mendapat izin atau laporan
kepolisian ini dapat dibubarkan,” tegas Zulpan, Jumat.

 

 Zulpan mengatakan,
massa aksi unjuk rasa harus terlebih dahulu mengajukan surat pemberitahuan dan
permohonan izin kepada kepolisian paling tidak 3×24 jam sebelum pelaksanaan.
“Sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 9 tahun 1998. Namun, sampai saat
ini kami tidak menerima permohonan untuk penyampaian pendapat di muka umum yang
dimaksud,” kata Zulpan.

 

 “Saya sampaikan
ke kelompok masyarakat, apabila ingin menyampaikan pendapat di muka umum atau
unjuk rasa, silakan sampaikan ke kepolisian,” pungkasnya.

 

Namun pihak BEM SI mengeklaim, pihaknya sudah melayangkan
surat pemberitahuan kepada Polda Metro Jaya. “Sudah, surat sudah masuk.
Bukan izin (aksi), tetapi pemberitahuan,” ujar Lutfhi. Lutfhi menyebutkan,
ada kurang lebih 1.000 peserta aksi dari berbagai kampus di Indonesia yang akan
turun ke jalan. (Editor: Ihsanudin);  (Penulis
: Farid Assifa)

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “6
Tuntutan Mahasiswa BEM SI dalam Unjuk Rasa 11 April yang Akan Digelar
Besar-besaran”, Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/10/060100781/6-tuntutan-mahasiswa-bem-si-dalam-unjuk-rasa-11-april-yang-akan-digelar.

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah
dan cepat:

Android: https://bit.ly/3g85pkA;   iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *