banner 728x250
Hukum  

Tembak Seekor Ayam di Hutan Kulon Progo, Susanto Didenda Polisi Harus Ganti 6 Ekor

banner 120x600
banner 468x60

 

banner 325x300

Kul;on  Progo  (kabar-nusantara.com) – Pohon kayu jati
menghampar di Perbukitan Jering pada Pedukuhan Kaliwilut, Kalurahan Kaliagung,
Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Pohon di sana rapat dan banyak semak jadi seolah hutan.
Jalan aspal halus membelah hutan. Saat berada pada tepi jalan itu, Susanto (33)
bersama dua temannya, yakni Rochmat (27) dan Irfan (24), menangkap seekor ayam
hutan dan membawanya pulang untuk disantap. Dilansir dari laman kompas.com, Sabtu (11/12/2021)

Warga asal Kabupaten Bantul itu mengingat lagi peristiwa
pada awal November 2021 lalu. Saat itu, ia menenteng senapan angin kaliber 4,5
mm. Senapan yang baru dibeli seharga Rp 800.000 empat bulan
lalu. Ketika itulah Susanto dkk melihat ada ayam hutan di tepi jalan Kaliwilut,
lantas ditembak. Ayam itu  dibawa pulang untuk dimakan.

 

Tak lama kemudian, ia dan dua temannya berurusan dengan Polisi akibat menembak ayam di sana. Berawal dari warga yang keberatan dengan
perburuan ayam itu memfoto lalu mengunggahnya ke Facebook.  Padahal Susanto mengaku tidak tahu kalau itu  daerah dilarang berburu.

“Saya pas lewat sini, pas ada ayam. Saya cuma muter-muter
mau santai-santai. Tidak niat berburu. Ada sesuatu saya tembak, saya bawa
pulang, dimasak,” kata Susanto, Jumat (10/12/2021).

 

Ia mengaku tidak tahu kalau kawasan itu dijaga warga dari
kegiatan berburu. “Saya tidak mau lagi berburu. Apalagi di tempat ini,” kata
Susanto. Ia mengaku menyesal sekali.

 

Tetapi Polisi minta Susanto dkk ganti satu ekor ayam hutan jadi 6
ekor sedangkan Foto Susanto dan teman-temannya telanjur terpampang di FB. Sehingga  aksi mereka dihujat netizen hingga polisi turun tangan dan
memeriksa ketiganya. Kasusnya berselang satu bulan, Polisi lalu menerapkan
restorative justice pada kasus ini.

 

Namun, Susanto dkk harus mengganti ayam hutan itu dalam
bentuk menyediakan enam ayam hutan lain. Lalu, mereka melepaskannya kembali ke
Perbukitan Jering ini. Selain itu, senapan yang dipakai berburu disita dan
dimusnahkan.

 “Saya mengganti ayam
alas dengan membeli tiga pasang ayam alas lain di Pacitan. Total lebih dari dua
juta Rupiah, tapi mati satu. Kemudian saya beli satu lagi harga Rp 500.000.
Pencariannya dibantu teman,” kata Susanto.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan
judul “Kisah Pemburu Kapok Tembak Seekor Ayam Hutan, Tekor Harus Ganti
Jadi 6 Ekor, Senapan Barunya Pun Dipotong Jadi 3”, Klik untuk baca : 
https://regional.kompas.com/read/2021/12/11/085509678/kisah-pemburu-kapok-tembak-seekor-ayam-hutan-tekor-harus-ganti-jadi-6-ekor. 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *