Jakarta
(kabar-nusantara.com)
–
Pernah menangis sambil tertawa? Jika pernah mengalaminya maka kemungkinan
terdapat gangguan saraf yang disebut juga dengan pseudobulbar affect (PBA).
Akan tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan pseudobulbar affect?
Pseudobulbar affect (PBA) merupakan suatu
kondisi ketika seseorang tiba-tiba menangis sambil tertawa yang cenderung tidak
dapat dikendalikan. Kondisi
ini beda dengan tertawa atau menangis biasa, PBA kerap terjadi tanpa adanya
pemicu.
Dilansir dari laman detik.com/detikHealth, Jumat (3/12/2021).
Dikutip
dari Mayoclinic ketika mengalami PBA kamu akan merasakan emosi secara normal,
namun terkadang kamu dapat mengekspresikannya dengan cara yang berlebihan
bahkan tidak pantas atau pada situasi yang tidak tepat.
Pengaruh
atau penyebab dari pseudobulbar affect belum teridentifikasi dengan jelas. Akan
tetapi kondisi ini dikenal dengan adanya gangguan pada otak yang dapat dikelola
dengan obat-obatan.
Maka
jika kamu pernah sambil tertawa coba kenali gejala dari pseudobulbar affect
(PBA):
1. Tertawa dengan mengeluarkan air mata.
Pada kondisi ini biasanya akan ada ledakan
tangis atau tawa tanpa ada sebab yang tidak terkait dengan emosi. Dimana tawa
sering kali berubah menjadi air mata.
2. Respons emosional tidak tepat
Menangis atau tertawa terhadap hal yang menurut
orang lain tidak lucu dan bukan sesuatu yang menyedihkan. Biasanya emosi
seperti ini merepresentasikan perubahan dari cara kamu meresponnya.
3. Bukan depresi
Karena
afek pseudobulbar sering melibatkan tangisan, kondisi hal ini sering disalah
artikan sebagai depresi.
Namun,
PBA cenderung berdurasi pendek, sementara depresi menyebabkan perasaan sedih
yang terus-menerus. Selain
itu orang-orang dengan PBA sering kekurangan ciri-ciri depresi tertentu,
seperti gangguan tidur atau kehilangan nafsu makan.
Jika kamu merasa sedang menderita PBA, bicarakan
dengan dokter. Namun, jika kamu memiliki kondisi neurologis, mungkin bisa konsultasi
dengan dokter yang dapat mendiagnosis PBA dengan dokter spesialis ahli
neuropsikolog, saraf, dan psikiater.
Baca artikel detikHealth, “Kerap Menangis
Sambil Tertawa? Waspadai Gangguan Saraf Pseudobulbar Affect”
selengkapnya