Kabar-nusantara.com –
Konflik bersenjata di Papua antara aparat Indonesia dan milisi pro-kemerdekaan
masih terus terjadi. Masyarakat di sejumlah kabupaten, termasuk Pegunungan Bintang, Intan Jaya, dan Maybrat,
meninggalkan tempat tinggal mereka untuk mencari tempat aman. Dilansir dari laman kompas.com (1/12/2021)
Jumlah masyarakat
yang mengungsi dari konflik ini diyakini berjumlah ratusan hingga ribuan orang.
Namun, data soal ini sulit diverifikasi karena akses menuju lokasi konflik yang
sangat terbatas. Seorang laki-laki
berlindung di balik semak belukar. Nafasnya terengah-engah. Awan bergantung
rendah di hadapannya. Dari kejauhan terdengar suara desing senapan api. Mata
laki-laki itu mengarah ke langit.
Dia mengawasi sebuah
helikopter yang terbang di atas pegunungan Distrik Kiwirok. Peristiwa itu
terlihat dalam satu dari sekian video yang dikirimkan pimpinan TPNPB kawasan
Pegunungan Bintang, Jenno Taplo, kepada BBC News Indonesia. Dalam video lain, dua
anggota milisi pro-kemerdekaan juga terlihat bersembunyi di balik batang pohon
di sebuah gunung di Kiwirok.
Dua suara letupan lalu
terdengar di kejauhan. Jenno Taplo mengirim sejumlah video untuk membuktikan
klaim kelompoknya bahwa aparat menjatuhkan mortir dari helikopter. Dokumentasi yang
dikumpulkan TPNPB menunjukkan sejumlah mortir yang gagal meledak. Namun ada
pula mortir yang meledak dan membakar rumah dan sebidang lahan.
Kiwirok dihujani mortir
nyaris setiap hari sejak tanggal 10 Oktober, menurut kesaksian Kalaka Benny,
warga Distrik Okhika yang mengungsi sejak huru-hara tanggal 13 September
meletus.
Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan judul “Konflik Bersenjata di Papua, “Hujan
Mortir” Buatan Serbia di Kiwirok (2)”, Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/12/01/062600578/konflik-bersenjata-di-papua-hujan-mortir-buatan-serbia-di-kiwirok-2-.