Teminabuan (kabar-nusantara.com) – Telah terjadi antrian panjang di SPBU perikanan Kabupaten Sorong Selatan distrik Teminabuan wilayah Kampung Tapiri, berjejer jerigen antrian panjang berujung kekecewaan Nelayan, “Stok bensin habis,” kata seorang nelayan dari Kampung Konda (10/11)
Seorang nelayan asal distrik Konda Benjamin kemerai saat ditemui wartawan, menyampaikan maraknya antrian minyak besin membuat kami Nelayan sangat susah, dia menyatakan kurang lebih 2 Minggu mereka menderita, dia menceritakan dirinya sudah dua kali ikut antrian ditambah hari ini menjadi tiga kali.
Dari tadi dia antri tapi belum sempat dilayani, minyak bensin sudah habis. Kami Nelayan dan warga masyarakat dari wilayah Pantai sangat susah, itu artinya hidup makin susah karena mata pencarian kami hanya nelayan dan perjalanan mudiknya ke Kota Kabupetan Sorong Selatan hanya satu akses yaitu mengarungi laut pake perahu Jonson dan bahan bakarnya adalah minyak bensin.
Kalau dijaman dulu kami pake perahu manual dengan pangayoh, tapi sekarang pakai mesin Jhonson yang menggunakan wayar, mesin Jonson yang disebut baling baling. Wayar berputar karena bahan bakar bensin. Benjamin berharap kepada Pemerintah Daerah, “tolong lihat penderitaan warga nelayan dan warga masyarakat dipesisir pantai.
Adapun seorang nelayan yang juga sabagai penadah udang kecewa, “udang yang mau di expor kurang lebih 8 books itu sekarang sudah membusuk karena tak bisa dibawa kekota, lantaran bahan bakar minyak tidak ada,” kata Faisal. Mereka memohon kepada Pemerintah agar minyak yang menjadi kebutuhan pokok itu tersedia dan lancar biar kami juga bisa menjual udang.
“artinya undangnya bisa terjual pajaknya juga masuk ke Kas daerah. Sebagai mana mereka membayar pajak di Daerah,” katanya.
Sorang nelayan dari kampung Sayolo saat diwawancarai merasa kecewa tak mau banyak berkomentar karena minyak besin habis, mesin bersama pemilik mesin ditarik /atau dislip sama temanya hanya sebagai tanda komentarnya ia hanya menujukan perahunya yang dislip, kata dia Pemerintah tolong melihat kami warga masyarakat kecil ini sangatlah menderita.
Kata seorang pekerja yang sering melayani warga nelayan di SPBU tersebut menyatakan, memang SPBU ini kusus melayani warga yang besiknya hanya sebagai nelayan, kali ini pihaknya merasa kasihan karena banyaknya nelayan yang morat-marit, menderita mencari bensin di SPBU tersebut pihaknya menyampaikan permohonan maaf memang tugasnya mereka untuk melayani, namun stok BBM yang dibawa dari kota Sorong sangat minim, membuat geram bagi pemilik SPBU dan semua warga penguna minyak bensin.
(KoNjOL PUTRAH qhololin