Lembata, NTT (Kabar-nusantara.com) – Mengembangkan usaha ternak ayam petelur adalah impian hidup saya, meskipun dikalangan milenial banyak anak muda yang tidak tertarik untuk bergelut dibidang ternak Ayam Petelur. Sejak selesai kuliah, saya memiliki tekad dan tujuan agar bisa bersedeqah kepada banyak orang, maka saya harus membangun usaha.
Awalnya saya memaparkan ilmu saya, bagaimana cara beternak ayam petelur yang baik pada Kepala Desa Tagawiti untuk mengembangkan usaha ini melalui kelompok yang bisa dikelola oleh Bumdes namun hal tersebut tak dapat dipenuhi, “mungkin karena ini hal baru,” tutur Nurdasi.
Kepada awak media Muhammad Nurdasi Waimahing menuturkan, “memulai usaha ternak ayam memang tidak membutuhkan dana yang besar, namun di Kabupaten Lembata belum ada persediaan bibit ayam dan juga pakannya,” katanya.
Hal itu membuat semuanya di datangkan dari luar Lembata dan sedikit membutuhkan kesabaran dalam memulai. Mungkin ini, membuat banyak orang takut mengembangkan usaha ini tetapi dengan keberanianya, walupun modal terbatas dia mulai melakukan itu, boleh dikatakan dia nekad saja dan siap dengan risiko apapun.
“Usaha ini saya mulai pada Januari 2021 dengan menata tempat, mendatangkan bibit dan pakan. Untuk sementara bibit ayam yang ada sekitar 300an ekor dan hasilnya 1 hari saya bisa panen 240 butir telur, kalau bibit sekitar 1000 maka satu Kecamatan kita bisa layani. Saya juga berencana untuk mengembangkan dibeberapa titik termasuk dikampung halaman saya Desa Tagawiti,” tegas Nurdasi.
Kepada media Nurdasi Asraka membeberkan untuk sementara dia bersama 3 orang pekerja dan kedepan akan menambah tenaga kerja agar bisa mengurangi pengangguran. Untuk pemasaran masih dilakukan diwilayah Ile Ape, Desa Kolontobo. Targetnya kedepan dia berencana mendatangkan 1000 ekor anakan agar bisa menjangkau pasaran seluruh masyarakat di Lembata.
“kami berharap, semoga nanti bisa bekerja sama dengan Dinas terkait agar bisa bersama-sama memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mencoba beternak ayam, bahkan jika perlu tempat kami ini bisa dijadikan objek studi pengembangan bagi masyarakat umum,” tutup Nurdasi. (JR)