Maumere (Kabar-nusantara.com) – Warga masyarakat Desa Paga, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka mengeluh atas kinerja aparat Desa yang dianggap tebang pilih dalam memasukan data calon penerima bantuan sosial (Bansos).
Hal ini disampaikan langsung oleh Margaretah Dhiu kepada Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam sesi tanya jawab pada saat kunjungan untuk penyerahan Kartu Sikka Sehat dan bantuan kepada masyarakat korban bencana banjir Kaliwajo di Paga, Kecamatan Paga, Rabu (17/3/2021).
“Sejak suami saya meninggal sekitar enam tahun yang lalu saya tidak pernah dapat bantuan sama sekali, padahal status saya ini janda,” ungkap Margareta.
Lebih lanjut Margaretha menyampaikan harapannya agar pemerintah Desa ataupun Camat harus berlaku adil terhadap warga yang mengalami kekurangan terutama para janda.
Hal senada disampaikan oleh Maria Benta, “Kami butuh perhatian khususnya dari Pemerintah, itu saja. Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga sering diminta dikumpulkan oleh aparat berulang-ulang, tapi kenyataannya sampai detik ini kami tidak pernah dapat bantuan sama sekali,” kata Maria Benta.
Menjawab keluhan warga masyarakat, Bupati Sikka lebih menekankan pada kinerja Aparat Desa, “Kepala Dusun (Kadus) harusnya mengambil peran penting disitu, yaitu mendata, mencatat satu persatu, tanpa membeda-bedakan warganya, apalagi melakukan diskriminasi, jangan karena tidak suka dengan seseorang lalu bertindak tak adil, ” terangnya.
Sementata itu ditempat terpisah Kepala Desa Paga, Sabinus Sura membantah atas keluhan warganya, “itu hak mereka untuk menyampaikan keluhan, itu dalam rangka perbaikan buat kami, tapi soal tidak terima bantuan itu tidak mungkin, yang jelas mereka terima dari pos anggaran Kabupaten dan Pemerintah Desa tetap memperhatikan mereka,” ungkap Sura. (Ln)