Di temui Wartawan di kediamannya, Bapak Untung panggilan akrapnya, dia mengeluh dan mengadukan masalah kebun kelapa sawit kelompok tani mereka yang telah di tebangi dan di gusur oleh PT. WKSM, Sejak perusahaan ini masuk tahun 2013 di wilaya rawah indah, sampai hari ini belum ada kontribusi bagi hasil untuk kami.
Dari 96 hettar lokasih rawah indah itu, kami merasa di rugikan, karena kami tidak pernah menerimah bagi hasil sesuai perjajian, yakni 30% untuk petani, 70% untuk perusahaan, inilah yang selalu kami tunggu. “sawit kami waktu itu sudah biasa di panen, cuma kendalanya jalan belum ada, jadi kami angkut kelapa sawit pake perahu lewat parit.”
Saat perusahaan PT. WKSM. mau masuk di wilayah ini, Bupati UWE Aras menyampaikan ” itu lokasi di rawah indah kita kasih ke perusahaan biar mereka yang kelola, aturan bagi hasilnya 30% untuk kita setiap bulan, dan 70 % untuk perusahaan sampai selesai kontrak.
Saya bilang cocokmi itu Uwe kalau begitu, berarti kita tinggal menunggu hasil, kami tahu kelompok lain sudah terimah hasil, kenapa kami tidak pernah terima hasil kebun kami.
Ada apa dengan Perusahaan PT. WKSM. tobadak, apa kelapa sawit kami hanya di tebangi baru kebun kami diambil..?
Kami berharap dengan turunya berita ini ada niat baik dari pihak perusahaan PT.WKSM.
Yang ada di Mamuju tengah prov.sulbar (untuk dapat menberikan kami punya hak) _seharusnya_ (untuk memberikan hak kami) bagi hasil 30% sesuai dengan perjanjian, dari 96 hettar lokasi yang kami anggab bermasalah (semua bersupradit)” jelas untung.
_Reporter: Salman