banner 728x250

Dr. Marwan Sultan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina Gugur ,SWI Aceh Sangat Berduka

Oplus_0
banner 120x600
banner 468x60

Aceh(Kabar Nusantara)

Duka mendalam menyelimuti dunia kemanusiaan internasional atas gugurnya Dr. Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, akibat serangan brutal militer Israel,menyerang rumah Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada hari Rabu (2/7/2025) saat ia dan keluarganya berada di rumah.

banner 325x300

Menurut laporan terbaru, sedikitnya tujuh anggota keluarganya tewas bersamanya,Kabar duka ini menjadi tamparan bagi nurani dunia, sekaligus panggilan bagi kita semua untuk tidak berpaling dari penderitaan rakyat Palestina

Adhifatra Agus Salim

Sekretaris Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agus salim, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam serta penghormatan setinggi-tingginya kepada almarhum. Menurutnya, Dr. Marwan Sultan adalah simbol keberanian, pengabdian, dan cinta kemanusiaan yang luar biasa.

“Gugurnya Dr. Marwan Sultan bukan hanya kehilangan bagi rakyat Palestina, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Ia telah mengorbankan kenyamanan hidupnya demi merawat korban-korban perang, dengan keberanian dan keikhlasan luar biasa. Beliau adalah teladan sejati bagi kemanusiaan,” ujar Adhifatra, Ahad (06/07/2025)

Sebagai responsif terhadap tragedi ini, SWI Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya insan pers, untuk,

Menggelar doa bersama dan aksi damai sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan almarhum dan rakyat Palestina,

Menggalang donasi kemanusiaan untuk mendukung operasional Rumah Sakit Indonesia di Gaza,

Mengedukasi publik melalui media tentang pentingnya kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Palestina,

Terus menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai hak dasar setiap bangsa.

Adhifatra menambahkan, insan pers memiliki tanggung jawab moral untuk tidak bungkam terhadap penindasan dan kekejaman. Dalam semangat kemerdekaan dan kemanusiaan, media harus menjadi jembatan suara bagi mereka yang tertindas.

“Sebagaimana kata Nelson Mandela: ‘We know too well that our freedom is incomplete without the freedom of the Palestinians.’ Mari kita buktikan bahwa nurani kita masih hidup,” tutupnya.

Dr. Marwan Sultan gugur sebagai syuhada, namun semangat perjuangannya akan tetap hidup dalam setiap langkah solidaritas kita. Dunia boleh diam, tapi kita bangsa Indonesia, khususnya dari Aceh tidak akan tinggal diam. (RED)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *