Aceh Utara (kabar-nusantara.com) – Aliansi Santri Antar Dayah (ASAD) adalah kumpulan santri di Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, mereka tergabung dari berbagai Dayah dari wilayah Aceh maupun dari luar Aceh. Kumpulan para santri tersebut Gemar melakukan berbagai kegiatan sampai ke pedalaman Aceh Utara, (14/4/22)
Terbentuknya ASAD sejak sekitar lima belas hari lalu, walaupun masih muda tetapi mampu menjalankan kegiatan yang banyak dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan beranggota lebih kurang 250 santri, ASAD dinilai mampu mengembangkan jam’ iyahnya dalam bebagai kegiatan di bulan suci Ramadhan.
Adapun sejumlah kegiatan yang telah berjalan itu antara lain, pengajian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Lhoksukon, kegiatan pendidikan islam di Sekolah, yaitu Dinul Islam di SMPN 1 Lhoksukon. Kemudian pendidikan kilat tentang Hikmah Ramadhan digelar di 3 Masjid.
Untuk program diklat ini di gelar untuk anak-anak usia belajar dan remaja, yaitu di Masjid Al-Kautsar Gp. Alue Mudem Lhoksukon Barat, lalu di Masjid Baitul ‘Atiq Gp. Geumata Lhoksukon Barat. Bahkan yang luar biasa itu kegiatan pendidikan dan Safari Ramadhan ini dilaksanakan tembus sampai ke daerah terpencil, yaitu daerah transmigrasi di Masjid Patok 4 di Gampong Buket Hagu yang merupakan daerah pedalaman yang ada di Aceh Utara.
Turut serta dalam melaksanakan kunjungan Safari Ramadhan ke sejumlah Desa dan Masjid di wilayah Kecamatan Lhoksukon itu antara lain, Ketua ASAD Tgk. Syibran Mulasyi. Dia menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan Safari Ramadhan ini merupakan pengabdian pada masyarakat di bidang agama, sekaligus mempraktekkan ilmu yang dimiliki oleh para santri untuk di transfer kepada ummat.
“Kegiatan ini penting dilakukan, karena ilmu yang dimiliki para santri yang baru pulang dari Dayah ini masih hangat, serta dapat menambah pengalaman para santri. Jika ada masalah yang timbul ditengah masyarakat, mereka akan merasakan sendiri pengalaman itu, sehingga mereka mendapat pelajaran berharga setelah nantinya kembali aktif di Dayah,” ujar Tgk. Syibran dalam keterangan yang diterima media ini.
Sementara itu, Kasi Pendidikan dan SDM Tgk. Muhammad, S.Pd.I, M.TH, menyampaikan, organisasi ini bukan hanya melaksanakan kegiatan di bulan Ramadhan, namun harus menjadi sebuah wadah pemersatu antar santri yang bernaung dalam konsep ahlusunah wal jamaah.
“Kita berharap ASAD ini juga tetap aktif dan eksis bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi harus menjadi sebuah wadah pemersatu para santri yang bernaung dalam konsep ahlusunah wal jamaah,” ujar Dosen IAIN Lhokseumawe ini.
Lebih lanjut, pimpinan Rumah Tahsin Al-Qur’an itu mengatakan, tujuan melakukan pengabdian masyarakat yang meliputi pendidikan, dakwah dan safari Ramadhan ini juga sebagai pengkaderan SDM anggota ASAD.
Untuk diketahui, anggota yang bergabung di ASAD ini adalah dari sejumlah alumni Dayah dan santri masih aktif dari berbagai Dayah di Aceh, seperti Dayah Mudi Mesra Samalanga, Dayah Darul Huda Lueng Angen, Dayah Darul Munawwarah Kuta kreung, Dayah Babussalam Blang Bladeh, Dayah Darul Muta’allimin Kruet Lintang Perlak.
Selanjutnya Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng, Dayah Bustanul Huda Paya Pasi, Dayah Darul Huda Paloh Gadeng, bahkan ada yang mondok di Ponpes luar Aceh, serta dari Dayah-dayah lainnya yang ada di Aceh. (M Zubir)