Kabar-nusantara.com, Gorontalo (23/10) Setelah mendapatkan materi teori selama empat hari tentang simulasi penanggulangan bencana alam di Makorem 133/Nani Wartabone, dan hari ini, hari kelima dilaksanakan simulasi penanganan terhadap korban bencana banjir, sekaligus menjadi kegiatan puncak dan penutupan. Jumat, 23 Oktober 2020
Adapun lokasi latihan akhir simulasi penanggulangan bencana alam banjir yaitu desa Tupa, Kecamatan Bulango Utara. Terpilihnya lokasi di desa Tupa disebabkan desa tersebut karena dekat dengan sungai yang setiap musim penghujan sering terjadi banjir bandang.
Kegiatan puncak dan penutupan dipimpin langsung oleh Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, M.A., dihadiri Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, S.E. Ia datang untuk meninjau langsung kegiatan sekaligus dengan rangkaian kunjungan kerjanya.
Peserta latihan dituntut untuk mampu dalam hal pemeliharan teknik evakuasi dengan menggunakan perahu karet atau sarana lainnya, mampu mengolah dapur logistik dan distribusinya, mampu memberikan pertolongan pertama di lapangan untuk melayani dan merawat korban bencana alam banjir.
Diharapkan para peserta latihan dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan personil dalam bidang olah materi penanganan pada kondisi banjir yang setiap saat bisa melanda di wilayah ini.
Sesuai dengan kegiatan latihan penanggulangan bencana alam yang telah di programkan yaitu dari tanggal 19 sampai dengan 23 Oktober 2020, Usai menggelar latihan, acara di lanjutkan dengan penutupan dengan tetap memperhatikan protap protokol kesehatan.
Komandan Korem Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, M.A., dalam amanatnya pada acara penutupan Latihan itu menyampaikan rasa bangga kepada para pelatih, pendukung dan peserta latihan yang telah menyelesaikan semua rangkaian kegiatan pelatihan ini.
Brigjen TNI Bagus juga mengingatkan bahwa keberhasilan pelaksanaan latihan bukan diukur dari mekanisme latihan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, melainkan diukur dari bagaimana pelaksanaan latihan ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya oleh personil, sebagai sub-kompartemen strategis Kodam XIII/Merdeka untuk memberikan bantuan yang efektif dan efisien kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam di wilayah provinsi Gorontalo.
“Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama pelaksanaan latihan ini hendaknya dijadikan sebagai pedoman untuk dapat diterapkan pada pelaksanaan tugas ke depan,” tegas Danrem.
“Kekurangan dan kelemahan dalam latihan adalah hal yang wajar dan merupakan suatu bentuk dari proses pembelajaran. Namun harus digaris bawahi bahwa kelemahan dan kekurangan tersebut tidak boleh berulang di masa mendatang,” ungkapnya.
“Kemauan untuk terus memperbaiki diri inilah yang menjadi esensi dari latihan. Dengan terus belajar dan memperbaiki diri, setiap prajurit akan terlatih menghadapi berbagai situasi sulit yang mungkin ditemui dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” terang Brigjen TNI Bagus.
Diakhir amanatnya Danrem mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh peserta latihan, juga kepada pemerintah daerah dan instansi terkait, yang telah bekerjasama dengan sangat baik untuk menyukseskan pelaksanaan latihan ini.
Dalam kesempatan yang sama juga sebelum penutupan kegiatan tersebut, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, S.E., menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di seputaran lokasi.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para penerima,” ucap Kasdam XIII/Merdeka saat menyerahkan bantuan.
Pada kesempatan yang sama, Kasi Ops Korem 133/NW, Kolonel Inf Andri Amijaya Kusuma.S.Sos., M.H., menyampaikan “dengan dilaksanakannya latihan ini, maka para peserta latihan dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan personel dalam penanganan korban bencana alam,” jelasnya.
Hadir dalam acara penutupan kegiatan antara lain perwakilan dari masing-masing instansi baik unsur TNI-Polri yang berada di wilayah Gorontalo, para Pejabat Basarnas Gorontalo, para Kasi Korem 133/NW, BPBD Prov Gorontalo, Dinas Kesehatan, BMKG, Unsur Pimpinan Kecamatan Bulango Utara, tokoh masyarakat serta perwakilan masyarakat penerima sembako.
( YOSH)