Kabar-nusantara.com, Muara Enim (21/10) Kegiatan penambangan batu bara diduga tak berizin di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, kembali memakan korban, Rabu, 21 Oktober, sekira pukul 14:00 WIB. Menurut warga desa Tanjung lalang saat ditemui awak media mengatakan “peristiwa itu terjadi karena runtuhnya penahan tambang bawah tanah (terowongan) yang dibuat secara manual,” katanya. Penahan tambang dibuat seadanya tanpa memikirkan dampak lingkungan dan keselamatan. Lebih lanjut dikatakan, ada sebelas korban jiwa dalam peristiwa itu, kesemuanya pekerja tambang liar yang diduga milik Ita, warga Desa Penyandingan Kecamatan Lawang kidul.
Sementara itu di Rumah Sakit Tanjung Agung, saat dikonfirmasi mengenai jumlah korban, Verinita salah satu perawat mengungkapkan “benar korban berjumlah sebelah orang tetapi semua korban sudah diambil keluarganya masing-masing” ujarnya.
Sementara Kapolsek Tanjung Agung, AKP Faizal Manalu, SH, SIk ketika ditemui di Mapolsek mengatakan “saat ini kami belum bisa memberikan keterangan karena besok baru olah TKP” katanya.
Berikut Nama-nama korban yang telah teridentifikasi, Darwis; Hardiawan, Rukasih , Zulpiawan, keempatnya berasal dari Tanjung Lalang. Kemudian Sandra, asal dari Jawa Tengah. Joko supriyanto dan Purwadi asal Penyandingan, Sumarli asal Muara Kisam; Sukron Lampung; Umardani Suka Raja dan Abisul berasaal dari Lampung utara. (Aidil)