banner 728x250

Disbudpar Jayawijaya Siap Gelar Festival Lembah Baliem Ke-31

banner 120x600
banner 468x60

Jayawijaya (kabar-nusantara.com) – Engelbert Surabut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, Festival lembah Baliem tahun 2023 rencana akan diselenggarakan pada 7 – 9 Agustus, selanjutnya pada 10 Agustus diselenggarakan karnaval, Senin (31/07/2023). 

banner 325x300

“Kita membentuk Panitia dan beberapa persiapan sudah dilakukan seperti itu, tahun ini Festival ke-31. Tujuanya seperti tahun sebelumnya yaitu untuk melestarikan seni budaya di Papua Pegunungan, terutama di Lembah Baliem,” terangnya.

“Kebiasaan itu, tidak boleh hilang begitu saja, dengan arus globalisasi dan perkembangan jaman seperti itu. Sehingga Pemerintah menyelenggarakan kegiatan ini, bersamaan dengan HUT RI. Setiap bulan Agustus menyelenggarakan festival ini,” katanya. 

Surabut menjelaskan kebudayaan itu orang tidak melakukan terus-menerus dengan sendirinya akan hilang, sehingga Pemerintah menyelenggarakan supaya mengingatkan generasi muda bahwa itu penting. Nilai ekonomi dan religi.

“Walaupun arus perkembangan globalisasi yang begitu keras, dua nilai itu menurutnya sangat penting, sehingga tidak boleh begitu saja hilang,” jelasnya. 

Surabut menuturkan menyelenggarakan kegiatan semacam ini supaya mengingatkan generasi muda, nilai ini penting untuk generasi masa depan anak cucu. 

“Peserta festival itu dari 40 Distrik tergantung ada di masing-masing distrik, melibatkan siapa saja baik itu perempuan, laki-laki, orang tua dan pemuda-pemudi,” tuturnya. 

Surabut mengatakan kemudian karnaval itu sendiri anak-anak sekolah TK – Perguruan Tinggi yang ada di kota Wamena dan mobil hias dari beberapa kantor Pemda Kab. Jayawijaya. 

“Dari 40 distrik itu setengah sudah mendaftar dan setengah belum, pihaknya akan memastikan hari ini setelah pertemuan dengan 40 Kepala Distrik seperti itu,” katanya.

Surabut sebagai Kadis Kebudayaan dan Pariwisata mewakili Bupati berharap bahwa pelaksanaan festival tahun ini, tiga tahun lalu tidak menyelenggarakan karena  covid-19, sehingga tahun ini baru melakukan setelah covid-19 berakhir. 

“Diharapkan semua stakeholder dan masyarakat mendukung kegiatan itu, karena sangat penting seperti tadi saya sampaikan disitu ada nilai ekonomi, religi,  perputaran ekonomi di masyarakat mendapatkan keuntungan dan sisi nilai kebudayaan perlu dilestarikan,” pungkasnya. (Isak Silak)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *