Lampung Selatan (Kabar Nusantara) – Selama dua hari terakhir gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung, mengalami erupsi sebanyak empat kali. Berdasarkan pantauan CCTV Pos Pantau di Desa Hargo Pancuran, erupsi pertama terjadi Kamis (8/6/202) pada pukul 00.22 dan 15.37 WIB. Sedangkan Jumat (9/6/2023) pada pukul 07.46 dan 08.46 WIB.
Erupsi tersebut, mengakibatkan GAK mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dengan intensitas tebal kearah barat daya.
Sementara material yang dimuntahkan, mencapai ketinggian 500-3.000 meter di atas puncak. Dalam rekaman seismograf, erupsi kali ini terjadi dengan amplitudo 75 mm dan durasi 56 detik.
Kepala Pos Pantau GAK Lampung Andi Suwardi menerangkan, sampai dengan saat ini kegiatan tremor GAK masih terjadi.
“Biasa mengeluarkan energi lagi. Nanti kalau sudah habis dia (GAK) tenang lagi. Durasinya rata-rata hampir satu menitan,” katanya.
Atas peningkatan aktivitas, GAK yang berada di perairan Selat Sunda masih berstatus siaga atau level tiga. Masyarakat dan nelayan diminta tetap tenang.
“Meski begitu, dilarang mendekati kawah dalam radius lima kilometer,” pesan Andi Suwardi. (Hkn/Kbn)