banner 728x250

Dugaan Pungli di SD Bontomanai, Bontojai Tak Benar, Berikut Penjelasanya

banner 120x600
banner 468x60

banner 325x300

Jeneponto (kabar-nusantara.com) – Seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Bontomanai, Desa Bontojai, Kec. Tamalatea Kabupaten Jeneponto diduga telah melakukan pungutan liar (pungli).  Hal itu di ungkapkan orang tua murid yang engan di sebutkan namanya, Senin (24/1/2022). 

“Ada oknum guru ketika murid tidak masuk sekolah   melakukan pungutan liar (pungli) dan intimidasi dengan cara meminta uang dua ribu rupiah,” katanya. 

Dia menambahkan bukan kali ini saja oknum guru ini melakukan pungutan kepada murid, “termasuk anak saya pernah tidak masuk sekolah di denda  dua ribu rupiah, begitu teman-teman anak saya  apa bila sehari dua hari tidak masuk sekolah,” bebernya kepda wartawan melalui telpon seluler .

Namun menurut guru Muliati, S.Pd. selaku guru yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) tersebut kepada siswanya, menjelaskan kepada wartawan bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.  

“Langsung saja semua itu tidak benar, tanyakan saja pada anak-anak atau murid-murid kalau ada pungutan seperti itu,  saya kok jadi sakit hati, karena bukan satu orang saja yang tahu tentang berita itu, tapi semua tahu, saya sakit hati di beritakan begitu,” ucap Muliati kepada wartawan.

Ia menambahkan informasi yang beredar di masyarakat tentang adanya dugaan pungutan liar (pungli) seakan ingin mencemarkan  nama baiknya dan nama Sekolahnya.

“Kemarin saya juga di wawancarai sama seseorang, kenapa saya di beritakan begitu dicemarkan nama baik saya dan mencemarkan nama baik Sekolah ini, siapa yang tidak sakit hatinya, tidak di sangka-sangka ada yang begitu, mereka  tidak pernah datang ke Sekolah untuk melakukan konfirmasi, orang tua siswa pun tidak ada yang datang untuk mengadu,” katanya.

“saya mau orang tua siswa yang melapor ke wartawan itu, kenapa tidak datang ke Sekolah untuk melakukan konfirmasi kepada gurunya, apakah betul ada pungli begitu,” ucapnya Muliati, S. Pd. 

Muliati menambahkan, “saya tidak tahu kenapa bisa begitu, kalau misalnya ada tarikan seribu atau dua ribu itu mungkin hanya kerjaan anak-anak yang mengatur untuk anak-anak yang tidak masuk ke Sekolah untuk supaya teman-teman mereka bisa lebih rajin masuk kesekolah,  dia yang ngatur teman-temannya sendiri, supaya anak-anak rajin ke sekolah,” jelas Muliati, S. Pd.

Sementara itu, menurut Kepala Sekolah SD Bontomanai, Ramanja, S. Pd saat ditemui di Ruangan yang sama mengatakan, “saya tidak terima itu jika ada dibilang pungutan liar (pungli) saya tidak suka, tidak berguna bagi saya uang seribu atau dua ribu, saya ini jadi pengurus Panitia Mesjid sudah puluhan tahun, jika saya melakukan pungli, ayo kita tanyakan kepada semua warga satu Kampung,” tegas  Ramanja, S.Pd

Kepala Sekolah menambahkan “semua guru di sini adalah termasuk keluaga saya, saya tahu mereka tidak mungkin mau melakukan hal yang menyimpang seperti itu,” tutup Ramanja, S. Pd . (Taufik swandi) 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *