banner 728x250

Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500/Liter, Berlaku 1 April

banner 120x600
banner 468x60
 Foto SPBU, suara.com

 

banner 325x300

Jakarta  (kabar-nusantara.com)
– Krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga
minyak dunia melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. Hal ini pun mendorong
harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret
2022 tercatat US$ 114,55 per barel atau melonjak lebih dari 56% dari periode
Desember 2021. Dilansir dari laman finance.detik.com, Kamis (31/3/22).

 

Menyikapi kondisi ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra
Niaga harus tetap menjaga komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM kepada
seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri. Untuk menekan beban keuangan
Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi,
penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terelakkan untuk dilakukan
namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

 

Karenanya, penyesuaian harga dilakukan secara selektif,
hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17% ,
dimana 14% merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3% jumlah konsumsi Pertamax
Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

 

Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi
yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83%, tidak
mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.
Hal ini merupakan kontribusi Pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan
bahan bakar dengan harga terjangkau.

 

Berlaku mulai tanggal 1 April 2022 mulai pukul 00:00 waktu
setempat, BBM Non Subsidi Gasoline RON 92 (Pertamax) disesuaikan harganya
menjadi Rp 12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar
kendaraan bermotor /PBBKB 5%), dari harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.

 

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli
masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau
dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru
dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” jelas
Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT
Pertamina (Persero).

 

Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah
nilai keekonomiannya. Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi
Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan
tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang
jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas
BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per
liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter.

 

Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500
per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya. “Ini
kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto.  Dengan harga baru Pertamax, Pertamina
berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.

 

“Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat
mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai
kebutuhan,”pungkas Irto.

 

Untuk informasi lengkap mengenai seluruh harga produk
Pertamina terbaru, masyarakat dapat mengakses website pertamina di
www.pertamina.com dan atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center
(PCC) 135.  (dna/dna;  Aulia Damayanti – detikFinance)

 

 

Baca artikel detikfinance, “SAH! Harga Pertamax Naik
Jadi Rp 12.500/Liter, Berlaku 1 April Jam 00.00” selengkapnya
https://finance.detik.com/energi/d-6010638/sah-harga-pertamax-naik-jadi-rp-12500liter-berlaku-1-april-jam-0000.

Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *