Nunukan (kabar-nusantara.com) – Ilau dan Musyawarah Besar Dayak Agabag ke- IX tahun 2022 resmi dibuka, bertempat di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Para tamu datang bersama rombongan Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, Selasa (12/07/2022).
Hadir juga rombongan Bupati dan para Camat dari Tulin Onsoy, Sebuku, Sembakung, Sembakung Atulai dan Lumbis induk lebih dulu datang bersama unsur Muspika sedangkan rombongan Gubernur, DPR RI, DPD hampir dua jam baru tiba karena melalui pesawat Helikopter.
Jusip Bakulit, Ketua panitia Ilau dan Mubes Dayak Agabag ke -IX, didepan para wartawan menjelaskan bahwa Ilau dan mubes Dayak Agabag ini terlaksana berdasarkan hasil kesepakatan dan kerjasama seluruh masyarakat Adat Dayak Agabag di tujuh Kecamatan yakni; Sembakung, Sembakung Atulai, Tulin Onsoy, Sebuku, Lumbis, Lumbis Ogong dan Kecamatan Lumbis Pansiangan.
“Kita juga meregenerasi anak anak muda Agabag supaya tidak lenyap ditelan zaman yang memiliki banyak tantangan dan ancaman karena itu lewat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diharapkan mengedukasi masyarakat Agabag. Adapun sebagai tema yang diusung dalam Ilau dan mubes ini “Membangun peradaban dan kemajuan Dayak Agabag’,” tutur Jusip.
Ilau dan mubes Dayak Agabag ke-IX dibuka oleh Gubernur Kalimantan Utara, Drs. Zainal Paliwang, SH, MHum, ditandai pemukulan gong sebanyak 9 kali. Zainal mengapresiasi terlaksananya kegiatan Ilau dan mubes Dayak Agabag dan berharap, Agabag tetap bersatu dan menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri.
Ia pun menekankan pentingnya pendidikan sebagai cara untuk keluar dari ketertinggalan dan keterbelakangan, “saya butuh 500 calon mahasiswa Agabag dan siap saya sekolahkan ke Makasar, biaya gratis, asal serius,” tegas Gubernur Zainal.
Sementara itu Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura, SE, MM Phd berterimakasih kepada Panitia dan seluruh Pemangku adat besar di tujuh Kecamatan juga masyarakat adat Agabag yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik.
Selanjutnya Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Dr, Drs Martin Billa pun berharap masyarakat adat Agabag harus bersatu, kuat dan saling tolong-menolong.
“Menjadi presiden itu tidak enak, banyak yang harus dikerjakan. Hari ini, ada tiga tempat yang mengundang saya, di Kalbar dan Malinau tempat kelahiran saya dan Lumbis Ogong Ilau dan mubes Dayak Agabag, yang lain saya tunda karena berusaha hadir di sini,” ungkap anggota DPD RI ini, yang disambut applaus meriahdari undangan.
Hal lain di sampaikan politisi PDIP Ir. Deddy Yevri Sitorus, MA, ia hadir dari Jakarta, karena sebelumnya sudah sepakat dengan Gubernur, Bupati dan Martin Billa, “kami sudah bicara melalui telepon dan sepakat datang, ” kata Deddy sambil tersenyum.
Dihadapan masyarakat adat, ia menjelaskan keberhasilannya mengawal pembangunan di Kaltara, terutama infrastruktur jembatan dan listrik, ia mengajak untuk memperhatikan infrastruktur jalan.
“Sebagai wakil dari Kaltara saya selalu berusaha tampil bersuara untuk kepentingan Kaltara,” terang Deddy.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan rekor Muri oleh Awan Rahargo, Senoir Manager Muri, “yang dicatat dalam sejarah peradaban Dayak Agabag yakni, sajian masakan iluy dalam kuali terbanyak ada 700 kuali, hukum adat dolop terbanyak dalam waktu 50 tahun, melantunkan kukuy Dayak Agabag dengan peserta 1500 orang,” jelas Awan Rahargo.
Turut hadir dalam pembukaan Ilau dan mubes Dayak Agabag ke-IX ini, sekda Nunukan, Yada Serfianus, S.IP, politisi PDIP, Drs. Jony Laing, wakil DPRD Kaltara, wakil DPRD Nunukan, Dr. Marco rehim, akedemisi dan antropolog universitas Palangkaraya, Panglima Jilah, pimpinan terbesar pasukan merah setana Dayakr. (Roni Duman)