Bandar Lampung (Kabar Nusantara) – Menjelang Ramadan 1445 Hijriah, sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Bandar Lampung ramai dikunjungi peziarah. Salah satunya tempat pemakaman umum muslim yang berada di Kelurahan Kupang kota, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung .
Pantauan wartawan Kabar Nusantara di lokasi pada Sabtu (09/3/2024), banyak motor dan mobil yang terpakir di kawasan pemakaman itu. Para peziarah yang didominasi oleh keluarga terus berdatangan. Mereka terlihat berdoa dengan khusyuk dan menabur bunga dan air ke makam keluarganya.
Tak hanya pengunjung, TPU Kupang kota juga dipenuhi pedagang bunga maupun pedagang air mineral . Selain itu, ada pula yang menawarkan jasa bersih-bersih makam. Nyekar jadi tradisi sebelum puasa.
Salah satunya Hj. Sri Cahyati , peziarah asal Kelurahan Tanjung karang timur, beliau bersama kedua mbaknya Sri Kalfikawati dan Rahmawati serta ponakannya Kurnia berkunjung dan berdoa hingga menaburkan bunga di makam almarhum Bapak R.Soebroto dan alharhumah dan bunda Chotimah.
“Iya lagi ziarah ke makam emak dan bapak untuk bersihkan makam dan doakan kedua orang tua,jadi sebelum puasa ngunjungin makam kedua orang tua dulu, kirim doa,” ujarnya.
Sementara itu para Pedagang bunga juga ketiban rezeki Ramadan karena adanya tradisi ziarah atau nyekar jelang bulan puasa ini dimanfaatkan warga untuk mengais rezeki. Seperti menjadi pedagang bunga dadakan yang dilakukan bang Eko. Ia mengaku setiap momen sebelum puasa atau lebaran kerap berjualan bunga di sekitar pemakaman.
“Memang setiap ada momen mau puasa atau lebaran selalu jualan bunga di sini. Jadi gak setiap hari,” ucap bang Eko .
Dia mengatakan, TPU Kupang Teluk Betung mulai ramai dikunjungi peziarah sejak Jum’at. Namun mendekati bulan Ramadan yang hanya tinggal menghitung hari ini kunjungan semakin meningkat.
“Sekarang ini udah ramai kan mau deket ke puasa. Mulai naik kunjungan yang ziarah itu kemarin dari hari Jumat, hari ini lebih banyak lagi,” ujarnya.
Pedagang bunga kebanjiran pembeli ramainya peziarah yang datang ke pemakaman otomatis berdampak terhadap penjualan bunga yang dijajakannya. Dalam sehari bang Eko bisa menjual sekitar 50 bungkus bahkan lebih, bunga untuk ditabur di makam dijualnya Rp5.000 per bungkus.
“Kadang ada juga yang nawar Rp10.000 dapat 3 bungkus bunga Alhamdulillah laris karena memang momennya juga lagi ramai yang ziarah. nanti jualan lagi pas lebaran,” pungkasnya. (Hen)