banner 728x250

Jembatan Terancam Abrasi Berat, Warga Pelintas Ganti Travel.

banner 120x600
banner 468x60

banner 325x300

 

Malaka (kabar-nusantara.com) – Bupati Malaka Dr. Simon Nahak, SH. MH, langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi jembatan penyeberangan  yang terancam abrasi, dan melihat banjir dari hulu sungai Benenai  Daerah Timor Tengah Selatan (TTS) Dan Timor Tengah Utara (TTU). Senin (3/1)  

Akibat luapan sungai, banjir melebihi kapasitas gorong gorong jembatan penyeberangan karena curah hujan dengan volume yang cukup tinggi sejak  Minggu (2/1/22) malam,  Jembatan penyeberangan Benenai di Desa Haitimuk,  Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terancam abrasi berat di bagian material Agregat konstruksi jalan  penghubung jembatan penyeberangan arah bagian Kcamatan Malaka Tengah Betun. 

Sehingga jembatan  ini hanya bisa dilewati manusia, kendaraan roda dua dan gerobak buruh angkutan darurat. Sementara kendaraan roda empat harus parkir di bibir sungai bagian Desa Haitimuk Kecamatan Weliman arah Kecamatan Malaka Barat dan Kecamatan Wewiku jalur perlintasan Kolbano Kupang.

.

Sesuai berita yang di turunkan Pos kupang  3 januari 2022 lalu, “Bupati Malaka juga sempat bertanya kepada perwakilan PT Wijaya Karya (Wika) yang sementara mengerjakan jembatan permanan, kapan jembatan itu sudah bisa dilewati?,

Eko, perwakilan manajemen PT Wika di hadapan Bupati Malaka mengatakan proses pekerjaan jembatan permanen sudah pada taraf pencoran bagian atas sambil memasang lagi rangka jembatan bagian tengah yang patah beberapa waktu lalu.

“Diperkirakan hari Jumat dalam minggu ini, sudah diselesaikan pemasangan bagian yang patah, sambil kami mengerjakan pencoran pada bagian atas. Kami akan bekerja semaksimal mungkin sehingga dalam waktu dekat, jembatan sudah bisa dipergunakan lagi,” terangnya,” 

  

 “Saya mau ke Kupang berlibur tetapi sampai disini jembatan rusak jadi kami turun di sebelah baru angkut barang ke seberang ini, pindah mobil rental untuk lanjut perjalanan ke Kupang,”. kata suster Eligia pelintas jembatan penyeberangan siang  Selasa (/1/22)  di haitimuk,  

warga dan kendaraan roda empat antrian mendebah suasana transportasi masih darurat menggunakan gerobak, sepeda motor dan pejalan kaki yang bisa melalui jembatan itu.  (Rofinus Bria).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *