Jakarta (kabar-nusantara ) – Presiden RI Joko
Widodo (Jokowi) ditekan oleh negara-negara lain untuk mengirim
sebanyak-banyaknya hasil tambang ke negara lain. Jokowi sebelumnya juga pernah
berbicara soal rantai pasokan (supply chain) di pertemuan G20. Saat itu Jokowi bicara soal keterbatasan akses
negara berkembang terhadap vaksin dan obat-obatan. Dia mengatakan hal ini
sangat terasa ketika pandemi Corona melanda. Dilansir dari laman detik.com.
Minggu (28/11/2021).
Dampak disrupsi lebih terasa bagi negara
berkembang. Pada masa pandemi, kita saksikan terbatasnya akses negara
berkembang pada vaksin, alat kesehatan dan obat-obatan. “Tugas kita semua adalah
mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang tangguh, diversified, dan
berkelanjutan, tidak hanya berdimensi ekonomi, namun juga pembangunan,”
kata Jokowi.
Hal itu dikatakan Kepala Negara saat menyampaikan pandangannya pada KTT Rantai Pasok Global,
seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Media dan Informasi
Sekretariat Presiden. Untuk jangka pendek, ada dua hal
yang harus dipastikan. Pertama, perlu ada reaktivasi konektivitas global,
termasuk mobilitas pelaku usaha dan tenaga kerja.
“Kita perlu memastikan pengakuan dan
keberterimaan vaksin secara universal, sesuai standar WHO, sekaligus
memfasilitasi pemulihan perjalanan internasional yang nondiskriminatif,”
ujar Jokowi.
Kedua, Jokowi mendorong peningkatan kapasitas dan
kesempatan sektor swasta dalam mengakses rantai pasok global. Terkait hal
tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia telah melakukan pembenahan regulasi dan
peningkatan iklim usaha, antara lain melalui UU Cipta Kerja.
Baca artikel detiknews, “Jokowi Dapat
Tekanan, Simak Lagi Pernyataannya soal Rantai Pasokan di G20”
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5830711/jokowi-dapat-tekanan-simak-lagi-pernyataannya-soal-rantai-pasokan-di-g20.