banner 728x250

Kemping Pramuka SMKS Katolik Kusuma Atambua Sekaligus Olah Iman Di Manleten.

banner 120x600
banner 468x60

Belu (kabar-nusantara.com) –  SMKS Katolik Kusuma Atambua, yang menyandang nama Sekolah unggulan  di Kabupaten Belu,  setiap tahun melaksanakan kegiatan Kemping Pramuka bagi siswa-siswi kelas XII, kegiatan ini umumnya dilaksanakan menjelang UKK dan UKS. 

banner 325x300

Kemping pramuka kali ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dalam kalender pendidikan sekolah. Kemping Pramuka bagi siswa-siswi kelas XII SMKS Katolik Kusuma Atambua, dilaksanakan  pada kamis, tanggal 9- 12 Maret 2022. 

Tidak hanya keping pramuka tetapi juga disertai kemping rohani 13 Maret di manleten. kegiatan kemping rohani itu di laksanakan Sabtu – Minggu, 12-13 Maret 2022. Di lokasi tersebut. Kegiatan  ini dilaksanakan di halaman SMKS Katolik Kusuma Atambua di Raibasin. Desa Manleten, 

Peserta kegiatan ini berjumlah 310 orang, yakni putra 32 orang yang terbagi menjadi 2 regu.  Putri berjumlah 280 orang dibagi menjadi 12 regu. Masing- masing regu  kompak dan terjaliin kerjasama yang baik serta mengikuti protokol kesehatan (ProKes) sehingga kegiatan kemping pramuka ini dapat terlaksana dengan aman dan lancar.

 Para guru setia dan rela berkorban mendampingi siswa-siswinya. Bahkan didukung  kehadiran anggota TNI Angkatan Darat 743 dari sector Timur yang dipimpin oleh Serka  Fraga. Acara pembukaan kegiatan Pramuka, oleh Wakasek, Drs. Simplisus Asan, S. Pd.

Dalam sambutannya Wakasek menegaskan beberapa hal penting. “Kegiatan pramuka bukannya menakutkan tetapi menjadi peluang berharga bagi siswa-siswi kelas XII untuk menambah wawasan kebangsaan, berani, disipiin, bertanggungjawab, rela berkorban, membentuk karakter, perilaku dan sikap. Karena itu manfaatkanlah peluang emas ini untuk menata pola sikap dan pola perbuatan, sehingga bisa tampil sebagai siswa- siswi yang berakhlak mulia, berkarakter pancasila dan berjiwa nasional serta memiliki semangat patriotik,” jelasnya. 

Kegiatan hari pertama adalah “Hari Jeritan Malam”. Melalui kegiatan jeritan mala mini peserta dilatih untuk berani, kerjasama, kompak, setia, tekun, kerjasama, saling mengasihi dan berjuang sampai tuntas. Dilanjutkan pada  hari kedua, malam dilaksanakan api unggun. 

Makna yang tersirat dalam api unggun adalah  simbol spirit atau semangat yang membara sekaligus melambangkan kekuatan atau daya peleburan perpecahan dan cahaya melambangkan petunjuk persatuan dan persaudaraan. Dengan ini diharapkan agar peserta mampu memiliki spirit hidup seperti nyala api dan cahaya yang bisa menghantar sesama untuk mengalami kasih Tuhan, mencintai sesama, memuji dan memuliakan Tuhan dalam hidup setiap hari.

Kemudian hari ketiga penutupan. Pada hari ini sebagai lambang persaudaraan dan kebersamaan. kekompakan yang disimbolkan dengan makan bersama dalam setiap regu. Dimana disiapkan atau disediakan pada satu tempat dan semua menikmati santapan yang sama. Setiap regu membagikan makanan yang telah disiapkan kepada regu lain. 

Simplisius Asan, mewakili Kepala SMKS Katolik Kusuma Atambua, Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS, menyampaikan proficiat dan terima kasih kepada anggota TNI AD 743, dari sector timur,  dibawah pimpinan Serka Fraga yang telah bersama-sama melaksanakan dan mendampingi para siswa dan siswi hingga selesai acara. 

“Terima kasih pak Fraga yang telah bersedia, siap selalu dan setia mendampingi siswa-siswi kelas XII SMKS Katolik Kusuma Atambua dalam  kegiatan kemping pramuka ini,” ungkap  Simpli.

Sr. Eligia Aek Klau, S. Sp. S. menyampaikan bahwa pada akhir acara kemping tersebut diadakan Saling tukar kenangan cinderamatapun dari pihak SMKS Katolik Kusuma Atambua dan dari anggota TNI AD 743. Adapun mengenai api unggun dalam Pramuka mulai dari pengertian, sejarah, fungsi api unggun dan macam-macam api unggun serta upacara api unggun dalam Pramuka.

Api unggun berasal dari dua kata, yaitu: api dan unggun. Kata api mempunyai kesamaan kata dengan agni, geni, bromo, latu. Sedangkan kata unggun adalah onggokan kayu atau timbunan kayu, atau tumpukan kayu. Api Unggun adalah api yang dibuat atau dinyalakan pada unggun (timbunan kayu) agar nyalanya lebih terang dan hangatnya lebih meluas untuk suatu kepentingan.

Makna yang terkandung dalam api unggun adalah api yang berkobar menyala yakni semangat yang membara. Juga panasnya api melambangkan kekuatan atau daya pelebur perpecahan dan cahaya melambangkan petunjuk persatuan dan persaudaraan.

 Sejarah api Unggun

Api Unggun telah lama dikenal orang, sebelum orang mengenal bahan bakar sebangsa minyak, orang menggunakannya untuk penerangan dan alat penghangat dikala dingin. Api yang dipuja-puja dan dikenal oleh orang Yunani Kuno, Babilon, dan Mesir kuno

Pada hakekatnya adalah api unggun. Demikian pula kebiasaan nenek moyang kita yang “Bediang” itu juga termasuk api unggun dan masih dijalankan di gunung-gunung atau daratan-daratan tinggi, sampai sekarang. Untuk menentuk kapan sejarah api unggun dimulai hal ini merupakan sesuatu yang sangat sulit. Karena dapat dikatakan bahwa sejak orang mengenal api maka saat itulah sejarah api unggun dimulai.

Fungsi api Unggun- Fungsi dari api unggun adalah sebagai berikut:

1. Alat pemanas dikala cuaca dingin.

2. Alat penerang dikala suasana gelap gulita.

3. Alat pengusir binatang buas dari hutan.

4. Alat ketenteraman dan kegembiraan.

D.  Macam api Unggun – Adapun macam-macam api unggun sebagai berikut berdasarkan 1.sifatnya ada Resmi dan biasa. 2.   Bentuknya ada unggun asli dibuat unggulan kayu kayu. Ditempat terbuka. Dan tidak asli  dapat di sediakan berupa lampu, lilin, atau Iistrik yang dipergunakan dalam ruangan.

E. Syarat-Syarat tempat api Unggun Untuk menyalakan api unggun harus memperhatikan tempat dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Tempat yang terbuka cukup luas yang sesuai dengan peserta.

2. Tanah lapang yang cukup kering, sehat, dan permukaannya datar.

3. Suasana sekitar lapangan tidak rimbun.

4. Tempatnya jauh dari kediaman umum agar tidak mengganggu dan terganggu.

5. Terlindung dari angin keras yang akan mengacau asap dan abu api unggun.

F. Upacara Penyalaan api Unggun – Supaya proses penyalaan api unggun  hikmat  dengan urutan sebagai berikut:

1. Persiapan-Masing-masing petugas  dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.2. Penyalaan obor Dasa Darma sebanyak 10 orang 

3. Penyalaan Umum-secara bersama-sama obor 

4. Amanat Pembina Amanat atau sambutan Pembina Upacara setelah/sebeIum api unggun menyala, diharapkan sambutan tersebut singkat 

5. Atraksi-Pertunjukan  spontanitas  suasananya lebih meriah.

6. Penutup Diakhiri dengan berdoa.

(Rofinus Bria).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *