Kabar-nusantara.com, Lembata – Kepala Sekolah SMAN1 Ile Ape Aloysius Aba melakukan gebrakan baru untuk menembus perbedaan tentang menilai karakter anak di sekolah. Dia meluncurkan terobosan untuk menilai karakter peserta didik dengan melakukan survey melibatkan walisiswa, Rabu (13/01)
Mennurut Aloysius Aba, saat ini pendidikan karakter sudah menjadi kebutuhan bagi generasi milenial. Berbagai cara dan strategi dilakukan oleh para pendidik maupun lembaga yang berkompeten, untuk membentuk kepribadian siswa agar menjadi sesorang yang berbudi pekerti luhur.
Ini mungkin baru pertama dilakukan oleh lembaga pendidikan di Indonesia, dimana Sekolah SMAN1 Ile Ape pada tahun pelajaran 2020/2021 menyiapkan instrumen dan angket yang dikirm kepada semua orangtua/walisiswa kelas XII, untuk melakukan penilaian sendiri terhadap perilaku kehidupan anak di rumah.
Ada empat aspek pokok yang menjadi tolok ukur pencapaian peserta didik, yaitu sikap spiritual, kepribadian, sikap sosial dan tanggungjawab. “Ini dilakukan agar semua stakeholder bertanggung jawab terhadap perilaku anak dalam kehidupan sosial bermasyarakat.” katanya.
Lebih jauh dia menyatakan, selama ini semua orang sering menilai dengan sudut pandang yang berbeda terhadap peserta didik. Anak berkarakter baik karena orangtuanya baik. Anak yang berperilaku buruk, itu karena salah didik dari para gurunya, “artinya guru selalu disalahkan,” jelas Alo saat diwawancarai awak media.
“Kita berharap melalui gebrakan ini dapat membentuk dan memperbaiki perilaku anak untuk meraih masa depan yang lebih baik dan berakhlak mulia.” tutup Aloysius Aba, Kepala Sekolah yang pernah meraih prestasi dan berdedikasi pada tahun 2018 dan 2019 ini.
Pantauan awak media dalam acara tersebut, orang tua/walisiswa yang hadir tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid -19 dan mengikuti kegiatan hingga selesai. (JR)