banner 728x250

La Nyalla Sebut Konstitusi Sudah Tidak Nyambung dengan Pancasila

banner 120x600
banner 468x60

banner 325x300

Jakarta (kabar-nusantara.com) – Ketua DPD La Nyalla Mattalitti menyatakan isi dari konstitusi Indonesia yakni
UUD 1945 sudah tidak sejalan dengan Pancasila. 
La
Nyalla juga menyebut isi konstitusi sudah tidak sejalan dengan pembukaan
Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Dilansir dari CNNindonesia.com,  Senin (20/12/2021)


Pernyataan itu disampaikan La Nyalla saat menutup Musyawarah Cabang (Muscab)
dan Pelantikan Pengurus Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur Minggu (19/12).


“Itu [konstitusi tidak menyambung dengan Pancasila] sudah terjadi selama
20 tahun berjalan sejak negara ini melakukan amendemen konstitusi pada 1999
hingga 2002 silam,” kata La Nyalla dalam siaran persnya yang diterima
CNNIndonesia.com, Senin (20/12).




La Nyalla
berpendapat, amendemen konstitusi seharusnya dilakukan tanpa menghapus
poin-poin yang dulu dicetuskan pendiri bangsa.  
“UUD 1945 naskah asli yang terdiri dari 1.500 kata, menjadi 4.500 kata
yang secara substansi juga sangat berbeda dengan naskah aslinya.


“Hasilnya,
konstitusi Indonesia hasil amendemen 2002 berubah jauh dari struktur konstitusi
asli yang dihasilkan para pendiri bangsa,” katanya.



La Nyalla menyoroti perubahan posisi MPR dari lembaga tertinggi negara menjadi
lembaga tinggi negara lewat amendemen UUD 1945.  
Menurutnya, itu membuat utusan daerah dan utusan golongan di MPR tidak ada
lagi, karena diganti dengan keberadaan DPD.


La Nyalla
menilai langkah itu membuat DPD sebagai wakil dari daerah, golongan, serta
entitas masyarakat sipil non partisan terpinggirkan, dan memberikan partai
politik menjadi simpul penentu perjalanan bangsa.



“Inilah yang kemudian menghasilkan pola the winner takes all.
Partai-Partai besar menjadi tirani mayoritas untuk mengendalikan semua
keputusan melalui voting di parlemen,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.




La Nyalla
mendesak kondisi itu segera dibenahi oleh semua elemen masyarakat, juga Pemuda
Pancasila. 
Menurutnya,
Indonesia telah meninggalkan sistem demokrasi Pancasila dan beralih ke sistem
demokrasi liberal dan sistem ekonomi kapitalistik.

Menurutnya, Pancasila kini sudah kian semakin terasing dan hanya dibacakan di
upacara-upacara kenegaraan sebagai bagian dari seremonial. 



“Karena itu saya meminta kader-kader Pemuda Pancasila memahami sejarah
lahirnya organisasi ini.  
Kalian harus
mampu menjadi garda terdepan untuk membangun kesadaran bangsa akan pentingnya
Pancasila sebagai way of life bangsa ini,” ujarnya.


La Nyalla telah berulang kali mengkritik UUD 1945. DPD lewat dua anggotanya,
Bustami Zainuddin dan Fachrul Razi, pun kini telah melayangkan gugatan uji
materi ke Mahkamah Konstitusi terkait presidential threshold alias ambang batas
pencalonan presiden.  
La Nyalla tengah berupaya untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024 lewat jalur
independen.


Baca artikel CNN Indonesia “La Nyalla Sebut Konstitusi Sudah Tidak
Nyambung dengan Pancasila” selengkapnya di sini: 
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211220094619-32-736080/la-nyalla-sebut-konstitusi-sudah-tidak-nyambung-dengan-pancasila.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *