banner 728x250

LSM GMBI: Proyek Talut Desa Seunebok Punti Diduga Ada Masalah

banner 120x600
banner 468x60

 

banner 325x300

Aceh Timur ( kabar-nusantara,com) Diduga pelaksana proyek pekerjaan Tembok Penahan Tanah (Talut) di desa Seunubok Puntie, kecamatan Idi tunong di kerjakan asal jadi serta plang informasi kegiatan juga tidak ada.kamis (13/07/2023)

Pantauan awak media dan LSM gerakan masyarakat bawah Indonesia (GMBI) Darwis selaku koordinator investigasi,dilapangan saat meninjau lokasi tersebut tidak di temui para pekerja.

Informasi yang di terima awak media bahwa kegiatan proyek tersebut bersumber dari dana swakelola dengan dugaan anggaran kurang lebih Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

Saat di konfirmasi media Kepala desa setempat tidak ada di karenakan sedang mengikuti kegiatan bimtek di bandung.

Pekerjaan tersebut tidak ada tampilan plang papan nama proyek yang dikerjakan. Tak jelas berapa nilai pagu anggaran dana tersalurkan.

Salah seorang warga setempat yang namanya tidak mau disebutkan menggatakan tidak tahu dari mana asal anggaran tersebut karena tiba-tiba sudah ada masuk material namun hari ini para pekerja tidak ada.

Masih lanjut nya,coba Abang-abang wartawan konfirmasi dengan pihak pihak desa Namun Keuchik nya lagi diluar daerah,atau coba konfirmasi dengan pihak kecamatan pungkas nya.

Sementara oknum camat setempat mengatakan bahwa itu dana dari Aspirasi namun untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi salah seorang pengelola di lapangan berinisial (AT).

Saat di konfirmasi media melalui via telepon dan chat WhatsApp dengan nomor HP 0852-6169-xxxx (AT) mengatakan silahkan di tayangkan berita sampai kelangit.

Sementar itu kepala investigasi LSM GMBI distrik Aceh timur Darwis yang ikut melakukan sosial control terhadap proyek tersebut mengatakan pekerjaan yang asal-asalan kita duga hanya untuk meraup keuntungan yang besar Tampa memikirkan pemanfaatan untuk kepentingan masyarakat,ya kita harap kepada pihak terkait untuk turun melakukan kontrol derhadap pekerjaan tersebut,Billa ada menjurus ke mar up kita harap aparat penegak hukum untuk memeriksa tekanan yang mengerjakan pekerjaan tersebut agar masyarakat tidak timbul tanda tanya besar.,,(dws)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *