banner 728x250

Mahasiswa Bersama DPRD Jayawijaya Komisi B Bahas Kenaikan Harga BBM dan Dampak yang Terjadi

banner 120x600
banner 468x60

Wamena (kabar-nusantara.com) – 12 Organisasi BEM dan 9 OKP bergabung bersama  anggota Dewan Komisi B DPRD Jayawijaya melakukan pembahasan tentang penjelasan  kenaikan  harga BBM dan dampak yang akan terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Kamis (15/9/22) 

banner 325x300

Anggota  DPRD Komisi  B Niko Kossy, SH menegaskan penjualan bahan bakar di Wamena tidak sesuai  dengan aturan,  masalah ini  beberapa tahun  lalu  rakyat demo meminta dibebaskan  kupon, kemudian sudah dibebaskan kupon tersebut. Setelah dibebaskan masalah yang muncul adalah mobil-mobil  yang ada di belakang  pelatnya  kosong  karena kirnya mati segala macam mereka datang antri BBM. 

Yang bikin  macet itu mereka-mereka itu  jadi kalau kita bisa kontorol itu misalnaya Perindakop, APMS,  Perhubungan,  data yang sama  sehingga tidak bisa bermain-main.

 

“Kami sudah mendapat laporan dari  4 APMS  di Kabupan Jayawijaya menurut mereka, kuota BBM yang ada itu malahan lebih, tetapi yang  menghambat karena ada antrian panjang mobil-mobil itu. Mereka hanya antri  untuk beli BBM dengan harga  Rp.8.000,- kemudian jual di luar  Rp. 20. 000,-  mereka antri setiap hari itu untuk  jual sendiri bukan untuk melayani kepentingan masyarakat,” jelasnya.

Niko juga ingin tanyakan  soal harga dan kuota BBM, tetapi  Dinas terkait  tidak  hadir  maka adik-adik mahasiswa  ini mereka menyesal menggapa   Dinas terkait tidak hadir.

Niko mempertanyakan kepada Dinas  terkait dengan subsidi BBM ini,  Presiden  menyampaikan kepada  semua Bupati minta alokasikan dana untuk antisipasi  naiknya harga BBM ini  seperti  di Jayapura  Presiden memberikan  dana PLT BBM. 

“Sekarang kita di Jayawijaya seperti apa  ini kami ingin tanyakan tadi kemudian kami kasih undangan rapat Dinas  Sosial  apakah  melalu Kantor Pos ini yang kami ingin tanyakan sebenarnya  tetapi Dinas terkait,  Dinas Soaial tidak hadir,” terangnya.

Sementara itu Ketua  Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM) Unaiversitas   Yapis Wamena  (UNAIM) Wahyu Adiftama  menegaskan sementara ini ada pembatasan waktu,  kalau bisa ditiadakan pembatasan itu agar masyarakat dan pelajar mau antri pul, jika ada pembatasan itu akan menghambat bagi masyarakat dan pelajar. 

  

“Saya  usulkan kepada Pemerintah menyangkut  subsidi kendaraan  umum sehingga masyarakat tida terkena dampak  dari kenaikan harga BBM itu, dan kita juga mengusulkan  agar Pemerintah mengawasi kenaikan harga kebutuhan pokok yang mulai naik sekarang,” tegasnya. 

Wahyu menambahkan sebagai mahasiswa sangat kecewa sekali  atas tidak hadirnya  Dinas terkait  Perindakop,  Perhubungan dan Dinas Sosial. Mereka para pejabat yang mendapat gaji besar dari negara,  semestinya bisa menjelaskan kepada masyarakat. 

“Pertanyan-pertanyan dari Mahasiswa maupun Dewan  tidak ada yang di jawab karena memang tidak ada Dinas terkait  yang hadir, ini sangat menyedihkan,” tutupnya.   (piniet  bahabol)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *