Surabaya (kabar-nusantara.com) – Pemkot Surabaya diminta tak hanya menggelar
operasi pasar minyak goreng terpusat di satu titik saja, melainkan tersebar pada
sejumlah wilayah. Dilansir dari laman JPNN.com, Kamis (2/12).
“Saya menerima usulan dari mak-mak agar operasi pasar minyak
goreng dilaksanakan merata,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila
Mufidah.
Dia mengutarakan banyak warga di Surabaya mengeluhkan harga
minyak goreng yang terus melambung tinggi dalam sebulan terakhir. Ditambah lagi, kenaikan komoditas tersebut bertepatan dengan
mendekatinya perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Pengeluaran uang belanja ibu-ibu jadi membengkak,”
ujar politikus PKB itu.
Untuk itu, pihaknya mendesak Pemkot Surabaya menggelar operasi
pasar minyak goreng secara rutin dan merata. Tentunya, dengan mematok harga di
bawah pasar. Dia memerinci naiknya harga tersebut tidak hanya berlaku untuk
minyak goreng dalam kemasan, melainkan juga minyak goring curah.
Harga minyak goreng kemasan di pasaran yang semula sesuai harga
eceran tertinggi (HET) sekitar Rp 11.000 per liter meningkat menjadi Rp 14.000,- – Rp 19.000,- per liter.
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul “Mak-Mak Minta Operasi Pasar Minyak Goreng Jangan
di Satu Tempat Saja,” https://jatim.jpnn.com/dadi-omongan/10136/mak-mak-minta-operasi-pasar-minyak-goreng-jangan-di-satu-tempat-saja







