Mantan kombatan GAM, Abdul Mutaleb alias Gogasie (60)
Aceh (Kabar-nusantara.com) – Kondisi mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terbaring sakit parah di kamarnya, hidup dibawah garis kemiskinan dan tidak mampu berjalan dari tempat tidurnya. Kursi rodapun tak ada, maka ia tidak bisa berjalan sedikitpun karna sakit parah.
Dia mengalami stroke, badannya lumpuh sebelah kiri sampai kaki, untuk kebutuhan hidup sehari-hari ia berharap kepada 3 anaknya yang bekerja sebagai buruh kasar di kampung halaman. Ia merupakan mantan Kombatan GAM wilayah Sagoe Kuta Bulo Kec. Pante Bidari Kab. Aceh Timur berdomesili di Desa Seuneubok Saboh warga Dusun Alue Limeng.
Abdul Mutalib mengalami strok sudah hampir setahun lebih, kata Ridwan (30) anaknya. Ia mengatakan pada awak media ini, bahwa ia sangat berharap kepada Bupati Aceh Timur dan Palima wilayah Sagoe Kuta Buloh. Ridwan berharap adanya perhatian untuk bapaknya yang sedang sakit, dan ia juga berharap pada Bupati Aceh Timur bisa melihat langsung kondisi bapaknya.
“Karena sebetulnya Bupati yang sekarang ini juga mantan anggota Gerakan Aceh Mardeka (GAM) yang terpilih menjadi Bupati dua periode. Saya berharap perhatian dari Bupati baik pun Palima Daerah Sagoe Kuta Bulo. Mengingat ayah saya pun sebetulnya Konbatan GAM,” katanya.
Mestinya Bupati dapat mengingat ayah karena dulu pernah sama-sama memperjuangkan keadilan, semasa masih komflik antara Gerakan Aceh dengan Pemerintah Republik Indonesia. Sekarang Aceh sudah damai, sudah 15 tahun perdamaian itu. Setidaknya ada perhatian untuk ayah saya yang lagi mengalami sakit parah.
Menurut Ridwan, walaupun dalam keadaan sakit parah, ayahnya suka mengucapkan salam sejatera, panjang umur, kepada rekan-rakan seperjuanganya dulu yang saat ini masih hidup, sampai sekarangpun masih sering menyampaikan pesan-pesan seperti itu.
“Kepada rakan-rakanku yang sekarang berjaya dan menjabat di Pemerintah, salam sejahtera dan semoga umur panjang. Tapi setidaknya ada perhatian juga padaku, ada keadilan dari Pemerintah Indonesia untuk semua Kombatan GAM yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, mohon diperhatikan seperti saya,” ujar Ridwan menirukan kalimat bapaknya. (M. Zubir)