Purwodadi (kabar-nusantara.com) – Pedagang minuman susu segar anggota grup CFD yang menjajakan dagangan di acara Car Free Day di Jl. R. Suprapto kota Purwodadi itu merasa bersyukur jualanya laris manis, karena pada pekan kedua ini pengunjung makin membludak, Minggu 19 Juni 2022.
“Alhamdulillah pak jualan saya hampir ludes, terima kasih ya Allah, terima kasih kepada ibu Bupati yang telah berkenan membuka kembali Car Free Day yang sempat ditutup sejak 2 tahun lalu,” kata Sofiyah pedagang susu itu kepada wartawan.
Ia menambahkan mudah-mudahan dengan dibukanya CFD ini semua pedagang makin bergairah, mengingat selama masa pandemi jualanya sepi, membuat ekonomi keluarganya lesu. Padahal ada tanggungan biaya 2 anak yang masih kuliah.
Sementara pedagang lain juga berharap agar keberadaan Car Free Day terus dilanjutkan, “ya pokoknya CFD harus jalan terus karena ini menjadi pekerjaan sambilan saya saat liburan, karena saya sebagai PNS” ucap Nunuk Haryani.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Grobogan menyatakan bahwa Car Free Day kali ini sebagai uji coba, “pelan-pelan kita coba, nanti 3 minggu kita evaluasi bagaimana covidnya, ya mudah-mudahan aman ya kita lanjut,” jelas Bupati.
Bahkan Bupati Hj. Sri Sumarni sempat menyatakan, jika CFD aman dari virus mungkin nanti akan ditambah hiburan misalnya panggung music secara live agar makin semangat warga masyarakat berkunjung ke acara CFD.
Selain membludaknya pengunjung acara CFD pada pekan kedua kemarin, ada juga keluhan dari warga masyarakat, tentang adanya pedagang yang tak mentaati aturan CFD, diduga pedagang tersebut memiliki 2 lapak dengan jenis masakan yg berbeda, sehingga sempat terjadi insiden kecil antar pedagang.
Menurut pantauan wartawan peritiwa itu terjadi tepatnya di sebelah utara Surya Laksana Mall atau depan Elizabet. Warga berharap pengurus CFD survey lokasi dari ujung selatan sampai ujung utara agar bisa menertibkan semua pedagang sesuai aturan yang sudah disepakati.
“Kasian warga yang ingin mencari nafkah tapi tak kebagian lapak, sementara pada waktu yang sama ada seorang pedagang menguasai 2 lapak sekaligus,” kata warga yang tak mau disebutkan namanya.
Selain itu, ada lagi beberapa pedagang yang tidak tertib menggelar daganganya. Mereka berjualan diatas trotoar diluar lokasi yang sudah ditentukan, tepatnya di trotoar disebelah barat jalan depan SMA Muhammadiah Purwodadi. Mudah-mudahan hal ini menjadi masukan bagi para pengurus CFD untuk penertiban kedepan. (Ahmads)