Kabar-nusantara.com, Klaten – Deputy bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK-LIPI) mengunjungi Pusat Cinderamata Lurik (PCL) Klaten, Jumat, 30 Oktober 2020, di jalan Santan, Mayungan, Klaten.
Kunjungan itu dimaksudkan untuk melihat secara langsung produk olahan lurik yang dihasilkan oleh Tim Peneliti Universitas Widya Dharma Klaten dan Mitra Peneliti. Sebagaimana diketahui Unwidha mendapatkan hibah penelitian dari Kemenristek BRIN untuk penelitian yang berjudul “Local Wisdom dalam Wedhatama, Wulang Reh, dan Tripama sebagai sumbangsih kebudayaan jawa kepada dunia global.
Hadir dalam acara itu Ketua Tim Peneliti (Dr. Esti Ismawati), Anggota Peneliti Dr. Warsito yang juga menjabat sebagai Dekan FKIP, Ana Setyandari, MPd selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, para guru SMK Swadaya Klaten, Ibu Ocky dan para pengusaha lurik.
Dalam kesempatan itu Ocky mencoba menenun dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang menjadi andalan Klaten.
Local Wisdom Non Kebahasaan
Terkait hibah penelitian pengembangan yang diterima Unwidha, Esti menjelaskan bahwa local wisdom yang dimaksud mencakup juga local wisdom di luar tiga karya sastra klasik (Wedhatama, Wulang Reh, dan Tripama) yakni kearifan lokal masyarakat Klaten yang sudah menjadi ikon Klaten yakni lurik Klaten. Jenis tagihan dalam penelitian pengembangan di samping Purwarupa Laik Industri juga Feasibility Studi dan Business Plan.
Untuk itulah dibuka showroom yang mewadahi purwarupa laik industri yang dihasilkan oleh Tim peneliti dan mitra peneliti dari 4 Kecamatan sentra penghasil lurik yakni Pedan, Cawas, Bayat, dan Juwiring. Showroom dibuka untuk umum setiap hari pukul 10.00-17.00 wib. Dengan strategi utama penjualan secara online didukung penjualan secara offline.
Terpisah Ocky berharap “keberadaan PCL Klaten ini mampu menjadi solusi pemasaran lurik Klaten di masa pandemi covid 19.” katanya.
(Isma).