Ende (kabar-nusantra.com) – Fakultas Hukum Universitas Flores telah sukses menggelar peradilan semu untuk wadah bagi mahasiswa kelompok pidana maupun kelompok perdata, dilaksanakan di ruang peradilan semu pada Jum’at dan Sabtu, 20 – 21 Januari 2023
Pembukan sidang pidana yang dilaksanakan dengan kasus pencurian dan pada hari berikutnya dengan sidang perdata yang di laksanakan sampai dini hari, dengan kasus perceraian .
Pagelaran Peradilan Semu adalah perwujudan dari proses peradilan yang sebenarnya, di mana mahasiswa terlibat untuk memerankan peranan hakim, jaksa, pengacara, serta para pihak yang bersengketa di persidangan.
Dosen Sakura Alfonsus, S.H., M.H Ketua Pelaksana Pagelaran Peradilan Semu tahun akademik 2022/2023 Fakultas Hukum Universitas Flores, dalam pembukaan acara mengatakan.
“Simulasi Peradilan Semu merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemapuan di bidang hukum dalam hal menerapkan hukum acara atau hukum formil di muka persidangan,” ungkapnya.
Sakura Alfonsus berharap simulasi Peradilan Semu ini dapat terus dikembangkan. Dengan demikian metode pembelajaran yang diterima mahasiswa tidak hanya sekadar memahami teori tetapi juga memahami cara praktiknya baik melalui simulasi maupun memberikan bantuan hukum kepada masyarakat.
Peradilan Semu tersebut diikuti 43 mahasiswa yang terdiri dari kelompok Pidana 21 mahasiswa, dan kelompok Perdata 22 orang. Adapun sidang Perdata akan dilaksanakan pada Sabtu (21/01/2023).
Kegiatan simulasi peradilan semua ini juga dihadiri oleh para Dosen lain dari Fakultas Hukum Universitas Flores.
Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Uniflor Yohanes Pande, S.H., M.H. berharap mahasiswa sungguh-sungguh memahami praktik ber acara pada peradilan sesuai dengan norma, asas, maupun prosedur yang berlaku.
“Sehingga mahasiswa memiliki kemampuan mengimplementasikan hukum acara tersebut dalam praktik nyata sebagai penegak hukum atau profesional lain yang bermanfaat untuk diri sendiri atau masyarakat pencari keadilan,” terangnya.
Terakhir Yohanes Pande mengatakan, dizaman yang sangat kompetitif ini, setiap mahasiswa dituntut untuk memiliki kompetensi dan kualifikasi yang mampu berdaya saing.
“Oleh karena itu, dihimbau kepada segenap mahasiswa yang mengikuti Pagelaran Peradilan Semu secara sungguh-sungguh untuk mengikutinya, guna meningkatkan kualitas diri secara maksimal dan tidak sekadar seremoni yang bermakna semu semata,” pungkasnya.
(Fransiskus Walbertus Raki)