![]() |
Foto Pj. Bupati Aceh Timur, Ir. Ir. Mahyuddi, M.Si, Hadir Di Pawai |
ACEH (kabar-nusantara.com) — Penampilan Pawai Budaya Kontingen Kabupaten Aceh Timur di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), berhasil memukau ribuan warga yang menonton di pinggir jalan, pada saat pelepasan di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh, Minggu (5/11/2023) pagi.
Adapun tema yang diusung Kabupaten Aceh Timur pada penampilan Pawai Budaya yakni “Aceh Timur Bertani Rempah”.
Kemudian jumlah peserta pawai sebanyak 100 orang pejalan kaki, dengan skema satu barisan 5 orang dengan membentuk 20 barisan kelompok peserta, adapun yel-yel Aceh Timur, jalur Rempah Rakyat Makmu Nanggroe Jaya.
Dalam barisan pawai juga turut tampil 2 orang pasangan duta wisata dengan satu perempuan dan satu lelaki dengan busana khas duta wisata.
Sementara satu orang orang mahasiswa pembawa papan nama, dua orang mahaaiswa pembawa bendera, kemudian sebanyak 17 orang tokoh adat (pakaian adat yang lazim digunakan pemuka adat).
Dalam barisan pawai juga terlihat sebanyak 20 orang tokoh perempuan (pakaian ibu-ibu yang lazim sebagai perempuan adat).
Sementara sebanyak 20 orang atraksi petani (pekaian dan atribut khas petani), kemudian sebanyak 6 orang mahasiswa/ PELAJAR , mengunakan pakaian dan atribut mahasiswa/pelajar.
Unitnya Aceh Timur melibatkan 15 orang muda-mudi tokoh millenial pembangunan, lalu 5 orang birokrat pertanian, pakaian penyuluh pertanian atau sejenisnya.
Juga dalam barisan pawai terlihat 10 orang unsur pendidik budayawan, mengunkan pakaian guru/batik atau sejenisnya, ditambah 5 orang unsur keamanan (pakaian Satpol PP, Polhut dan lainnya.
“Konsep Meutani Reumpah yang diusung dalam pawai ini adalah gugusan parade pejalan kaki, dalam satu barisan terdiri dari lima orang
Pejalan kaki membentuk memanjang dengan jumlah dua puluh barisan, sehingan total peserta pawai berjumlah 100 orang, kata Plt Suriadi, Kabid Kebudayaan dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur
Dari awal start saat melewati panggung pelepasan peserta pawai, selanjutnya yel-yel tersebut akan terus didengungkan dalam setiap 5 menit sekali sampai akhir parade finish, demikian ujar Suriadi.
(fzn)