Teminabuan (kabar-nusantara.com) – Warga masyarakat kampung Tapiri distrik Teminabuan merasa Pemerintah Kampung Tapiri tak berlaku adil membela haknya, mereka kehadiran seorang Babinsa.
Saat ditemui wartawan seorang dari kelompok keributan menyampaikan, “kami sebagai warga kampung yang juga orang kecil yang lahir besar dikampung Tapiri merasa bingung kenapa kami tidak menerima dana BLT.(bantuan langsung tunai).
“Adapun klasifikasi seorang bendahara kampung yang sering disapa Ibu Sardiana yang sudah lama kurang lebih 15 Tahun menjabat sebagai bendahara kampung Tapiri distrik Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan Sadriana menyempaikan bahwa dari kampung sudah memperjuangkan haknya mereka namun dinas yang bersangkutan dalam hal ini dinas kependudukan tidak bisa memberikan kartu keluarga.(KK).
Alasanya bagi seseorang, berhak diberikan kartu keluarga apa bila perkawinan suami dan istri sudah dikukukan lewat pernikahan agama baik pernikahan sipil, hal inilah yang menjadi kendala yang artinya Warganya belum paham, yang dijadikan masalah oleh warga hingga menimbulkan keributan dikampung Tapiri,adapun perencanaan yang sudah dimuat dalam satu putusan musyawara kampung / muskam telah memutuskan dana BLT akan dibagikan kepada Warga masyarakat yang memiliki kartu keluarga.
Adapun kesepakatan rapat bersama dikantor kampung tapiri,agar dana tersebut dibagikan kepara mereka yang belum memiliki kartu keluarga agar mendapatkan Dana tersebut akan dibagikan sesuai satu triwulan. 3(bulang). sekali dalam bentuk kegiatan pembersihan Kampung dibullang Desember mendatang,saat di Wawancara terkait sumber dana BLT bersemuber dari dana apa; kata dia Sadriana uang BLT bersemuber dari dana APBN.teminabuan kampung tapiri.10/11/2021.
“Saat keributan warga kampung Tapiri seorang Babinsa prajurit kepala.M Sarif Semarang yang bertugas dikedua kampung Wersar dan Tapiri kaget saat dihubungi melalui telepon salulernya bahwa dikampung Tapiri sedang ada keributan sebagai Babinsa yang artinya.(badang bina desa). dengan cepat melangka kekantor kampung setelah sampai disana kelompok yang membuat keributan hendak pergi.
Acara pembagian uang dana BLT kepada warga yang berhak menerima dana tersebut bejalan dengan baik Prajurit.M Sarif Samarang merasa pembagian BLT kali ini tidak ada undangan sebagai surat pemberitahuan ,atua penyampean secara lisang oleh semua perangkat desa dari kampung tarpiri kepadanya ,tidak sama dengan pembagian dana BLT yang sebelumnya saya sering dikomfirmasi.
Maksud dan Tujuan melibatkan seorang Babinsa hadir ditengah tengah masyakat untuk saling menjaga agar terhindar dari hal-hal tak diinginkan bersama Kata dia . prajurit Samarang.
(KoNjOL PUTRAH qhololin).