Bungo (kabar-nusantara.com) – Kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) di hulu Sungai Dusun Batu Kerbau Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo belum juga terselesaikan, malah sebaliknya yang terjadi saat ini, aktifitas PETI semakin menjamur di lokasi tersebut, bahkan sudah hampir menyentuh wilayah pemukiman warga.
Berdasarkan penelusuran awak media dilapangan, banyak masyarakat Dusun Rantau Keloyang yang menyampaikan keluh kesah, masih adanya kegiatan PETI di Hulu sungai, di Dusun Batu Kerbau tersebut. Warga sedih karena saat ini pasokan air bersih berkurang, apa lagi di saat sudah masuk musim kemarau, sumur kami sudah kering, ,biasanya kami mandi di sungai, tapi sekarang airnya keruh.
Erwin warga setempat di temui wartawan waktu mengambil air bersih menyampaikan keluh kesahnya, “kami berharap kepada aparat, tolong diberantas para penambang ilegal yang merusak lingkungan itu, kami sudah lama menderita,” katanya, Sabtu (31/07/21)
Sementara Ujang juga warga setempat menyatajan, “tiap hari warga disini berbondong-bondong membawa galon untuk mencari air bersih, karena air sungai sudah tidak layak untuk kebutuhan hidup karena rusaknya aliran sungai akibat perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab, yang melakukan penambangan menggunakan alat berat di hulu sungai,” ujarnya.
Sementara Rio Dusun Rantau Keloyang Muhammad Jasmi, SH saat ditemui di kediamanya, ia mewakili masyarakat setempat mengatakan, sangat tidak setuju dengan adanya kegiatan PETI yang berlangsung di Batu Kerbau karena jelas-jelas merugikan masyarakat.
“Saya mewakili masyarakat setempat sangat-sangat tidak setuju dengan adanya aktifitas PETI ini karena sangat merugikan masyarakat, ” tegas jasmi
Warga juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bungo untuk dapat menindak lanjuti masalah ini kedepan nya.
“Mohon perhatian dari Bapak Bupati Bungo, Kapolres Bungo, dan aparat penegak hukum terkait, agar ditindak lanjuti masalah ini, karena kami sudah mulai susah untuk mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, yang biasanya kami bisa memanfaatkan aliran sungai, namun sekarang kondisi air sangat keruh dan tidak sehat,” terang Ujang. (Abn)