Malaka (kabar-nusantara.com) – Drs. Aloysius Werang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka menyelengarakan webinar zoom meeting pariwisata bersama Universitas Marwah Dewa Pariwisata 2022. di hotel Nusa Dua Betun menjadikan Malaka pecinta alam, Kamis 16 Juni 2022.
Webinar itu membicarakan kondisi alam wisata Malaka yang kian hari semakin sempit karena degrasdasi tanah akibat populasi kehidupan generasi setiap tahun. Hal ini dikatakan Ir. Pius klau Mutty di Hotel Nusa Dua Betun, seusai zoom meeting kepada awak media ini.
“ini sangat penting untuk Kabupaten Malaka karena Malaka tanah subur tapi menghadapi degrasdasi dimana lahan tanah ini akan habis. Karena tanah makin sempit pertanian tidak bisa diperluas salah satunya karena ada disverifikasi.
Sumber pendapatan tidak hanya datang dari jagung tetapi akan datang dari pohon kelapa yang kita tanam, pohon jati yang ditanam, makanan ternak dan ternak yang dipiara. Nah itu yang sumner hidup.
Karena lahan yang tidak bisa produksi yang baik seperti dulu nenek moyang kita, punya lahan yang luas sekali Lautan jagung, lautan kacang hijau itu semua sekarang tidak ada lagi, karena bertambahnya populasi.
Misalnya akibat adat oa feto oa mane rase’i umakain. Lahan yang dulu untuk produksi, sekarang jadi lahan untuk membangun rumah. sehingga para pemikir untuk lahan kecil itu kita melakukan agrosilvopastural salah satu trending di malaka .
Trending wisata selain Agrosilvopastural ini Pius mengatakan “obyek wisata alam. eksoutik namanya. selalu berkaitan dengan binatang yang langka dan hutan yang langka,” lanjutnya.
“Disini kita punya Niki uman yang hebat sekali dengan habitat pohon manggruf, lalu dibawahnya lafaek uman. susunannya Buaya di bawah, Kelelawar Raksasa di tengah, Pohon Manggrufnya di atas,” ucapnya.
Ini suatu ekologis yang bagus perlu ditata, dijaga dan lestarikan. Orang di Jawa, Buaya bisa kasih uang pada manusia tetapi kita di Malaka Buaya makan manusia. “ini yang perlu saya sampaikan untuk diperbaiki,” tutupnya. (Rofinus Bria)
Video youtube: Wisata alam