Yahukimo (kabar-nusantara.com) – Saulus Sobolim, Kepala Puskesmas Yogosem mengatakan, kami puskesmas Yogosem melakukan upaya keselamatan pasien dan pengadaan stok obat, untuk menindaklanjuti visi misi bupati dan wakil bupati Kab. Yahukimo Senin (02/10/2023).
Saulus Sobolim mengatakan dalam hal mewujudkan Yahukimo sehat itu, kami sebagai mitra di tingkat puskesmas saat ini lakukan upaya keselamatan terutama bisa mengakses pelayanan di daerah.
“Walaupun Puskesmas Yogosem daerah yang memang sulit menjangkau dan zona sulit tetapi puskesmas lakukan upaya bagaimana bisa melayani seperti itu,” katanya.
Sobolim menjelaskan kami sudah melakukan program terutama upaya keselamatan pasien dan pengadaan stok obat, kita bawah melalui akses carter pesawat Sumohai ke Yogosem dan Wamena ke Yogosem.
“Kita mengeluarkan biaya carter pesawat, karena itu membutuhkan pesawat subsidi tanpa mengeluarkan biaya carter untuk daerah yang sangat sulit terjangkau. Tetapi kami carter, itu upaya bisa bawah keselamatan pasien rujukan dan stok obat,” jelasnya.
Dia berharap lalu bisa melayani sebagai tanggungjawab puskesmas dan bagaimana bisa menjalankan atau melanjutkan visi misi bupati dan wakil bupati ditingkat puskesmas itu sendiri.
“Kita bisa rujuk pasien dan bawah obat namun kendala disini tidak ada pesawat subsidi sehingga jalan satu-satunya carter lalu keluarkan biaya cukup mahal seperti itu,” terangnya.
Sobolim mengungkapkan kita rujuk dua pasien, kalau ada pasien emergency lagi. Bisa rujuk namun mengalami kendala disini tidak punya pesawat subsidi seperti itu.
“Kami berharap kedepan pemerintah Kab. Yahukimo harus memberikan pesawat subsidi supaya pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan Distrik Yogosem tetap aktif,” ungkapnya.
Dia mengatakan sehingga kepala puskesmas, kepala sekolah, pegawai dan staf tidak boleh tinggalkan pekerjaan. Atau semakin lama berada di kota mengeluarkan waktu dan biaya hanya berfoya-foya seperti itu.
“Tetapi kita harus bagaimana menjalankan tugas atau amanah yang diberikan Tuhan dan pemerintah ditingkat puskesmas. Supaya masyarakat punya hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan seperti itu,” tutupnya. (KBN-145)