banner 728x250

Rahmatia Rizki Putri Cilik Klas 8 SMP Satap Holoriang Pilih Nenun Saat Liburan.

banner 120x600
banner 468x60

Kabar-nusantara.com, Lembata – Rahmatia Riski, putri cilik berusia 14 Tahun yang saat ini sedang duduk dibangku SMP Satap Holoriang mengisi waktu liburannya dengan menenun Sarung Lamaholot.  Dia mengisahkan dengan malu-malu bahwa saat pertama dia menenun memang terasa sulit namun dia terus berusaha untuk bisa menenun katanya. Saat ditemui di kediamannta, pada selasa 29/12/202.

Lebih lanjut Rizki mengatakan sebagai perempuan saya harus bisa menenun sarung adat Lamaholot dan ini saya lakukan dengan sangat senang. Kegiatan ini sekaligus mengisi waktu liburan sekolah. Walaupun saya belum memiliki alat tenun sendiri, “tetapi saya bisa pinjam alat milik saudara.” katanya. 

banner 325x300

Sementara itu ayah Rizki, Iksan Raden merasa senang dan bahagia melihat anaknya  sudah bisa menenun sarung adat Lamaholot, bahkan sudah ada beberapa orang berniat membeli hasil tenun sarungnya itu. Anak saya bercerita bahwa hasil jualan tenun itu nantinya bisa untuk membeli kebutuhan sekolahnya. Iksan juga menceritakan dia baru menenun saat mereka liburan erupsi gunung ile lewotolok. “Kami tidak menyangka dia sudah bisa menghasilkan sarung,” tutup Iksan dengan penuh bangga sambil mengucapkan terima kasih kepada ibu Rubiyah, selaku tetangga yang telah melatihnya.

Ditempat terpisah, Ramsia Gelu selaku Ketua tim penggerak PKK Desa Model PKK merasa senang dan berharap bisa menjadi motivasi untuk anak-anak yang lain. Karena inilah salah satu program PKK Desa Model untuk anak perempuan remaja. Selain itu bagi anak-anak perempuan kita telah  mengembangkan program untuk membina bakat mereka sekaligus mewariskan budaya Lamaholot. Untuk itu saya akan menyampaikan hal ini kepada Dinas terkait agar menjadi perhatian, “khusunya untuk pengadaan  peralatan tenun,” tutup Ramsi.  

Saat dikonfirmasi oleh awak media, Ibrahim Kader selaku penjabat Kepala Desa menyampaikan, akan di adakan perlombaan tenun untuk anak-anak perempuan remaja di Desa Kolipadan. Hal ini agar dapat  memacu semangat anak-anak yang lain untuk berkarya dan mengembangkan potensi yang ada di Desa Kolipadan,” tutup Kader.  (Red. Rifly)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *