Wamena (kabar nusanra.com) – Ratusan Abang Ojek asli Papua datangi kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Penggunngan untuk menuntut hak orang asli Papua, Senin 6/3/23.
Mewakili semua tukang ojek Aten asso menyampaikan dia mendengar teman-teman ojek non Papua yang datang demo maka kamipun datang, minta hentikan untuk melakukan ojek di kota wamena.
Aten aso menyampaikan ruang gerak kami sangat sempit untuk mecari nafkah maka untuk ojek ini berikan kepada kami kalau ojek lagi mereka ambil tetap paling banyak ada di pencurian nantinya akan dibilang kota wamena itu banyak pencuri.
Aso juga pesan kepada abang abang ojek untuk menertibkan panggalan dan helem lampu sen belakang depan agar menertipkan menjaga kenyamanan.
Tambah Amit Pahabol katnaya untuk ojek kami sudah putuskan beberapa minggu lalu maka , untuk ojek dan, jualan cajur, kajubakar dan jualan Babi oleh non papua itu sudah kemalikan kepada anak anak asli sendiri oleh pemerintah, sampai hari ini berjalan dengan baik.
Menanggapi Plt Kepala Dinas Perhubungan Yuda Dafarius Davi, S.Sos dua aksi tadi itu terkait dengan ojek yang pertama dari ONAW orang non asli wamena dan OAW Orang asli wamena.
“Kami akan menyampaikan semua aspirasi itu kepada atasan kami untuk mempertimbangkan hal ini, ” katanya
Kata David UU no 22 tahun 2009 tentang angkutan dan transpotasi sehingga itu dia ddalam undang- undang sama dengan hukum adat sehingga kami dari Dinas tidak bisa ambil keputusan aspirasi adik-adik.
“Saya sebagi Kepala Dinas BLT saya akan teruskan kepada atasan saya yaitu bapak Bupati, sekda sesuai tupoksi kami itu angkutan dan tranfortasi,”
Davit juga pesan kepada adik adik abang ojek wamena sebagai anak daerah harus bisa menjaga keamanaan bersama. (piniet Bahabol)