banner 728x250

Rencana Menlu Retno Temui Negara Eropa Cari Solusi Rusia-Ukraina Dinilai Tepat

banner 120x600
banner 468x60
Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen,
Senayan, Jakarta, Senin (14/2/2022). Rapat kerja tersebut diantaranya membahas
usulan reaktivasi pembukaan hubungan diplomatik dengan Republik Sudan Selatan serta
rencana kerja dan program prioritas pada Presidensi Indonesia di G-20. ANTARA
FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

 

banner 325x300

Jakarta (kabar-nusantara.com)  – Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana
mengatakan, langkah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menemui
negara-negara anggota G20 di Eropa patut dipuji. Akan tetapi, jika akhirnya
jalan keluar untuk menghentikan perang Ukraina tak kunjung tercapai, dan
kemudian berdampak terhadap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20
di Bli mendatang maka paling tidak Indonesia sudah berupaya  mencari solusi. Dilansir dari laman Kompas.com
– 08/04/2022.

 

“Kalau ujungnya nanti G20 gagal diselenggarakan bahkan
bubar karena pertikaian Amerika Serikat dan sekutunya vs Rusia, Indonesia
sebagai presidensi sudah melakukan upaya dan ikhtiar,” kata Hikmahanto
saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

 

Hikmahanto mengatakan, rencana Retno untuk melakukan
diplomasi secara aktif dengan mendekati negara-negara anggota G20 di Eropa demi
mencari jalan keluar konflik Rusia-Ukraina sudah tepat.

 

“Saya apresiasi apa yang akan dilakukan Menlu. Ini jauh
lebih baik ketimbang berharap waktu akan menyelesaikan pertikaian dua
kelompok,” ujar Hikmahanto yang juga merupakan Rektor Universitas Jenderal
Achmad Yani.

 

Retno mengeklaim, pemerintah Indonesia sudah bergerak dalam
upaya menyelesaikan konflik tersebut sejak hari pertama invasi Rusia ke Ukraina
pada 24 Februari 2022 lalu.

 

“Kemungkinan besar saya juga akan berjalan ke Eropa
untuk bicara satu per satu dengan anggota G20 bagaimana mencari cara yang
paling baik untuk mengatasi situasi yang sangat sulit ini,” kata Retno di
Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4/2022).

 

Retno mengatakan, sebagai presidensi G20, Indonesia ingin
berkontribusi dalam memberi masukan mengenai penyelesaian masalah Ukraina.
“Karena kalau semakin panjang enggak selesai, dampaknya akan ke G20 dan ke
kita semua,” ujar Retno.

 

Sampai saat ini belum ada tanda-tanda Rusia dan Ukraina melakukan
gencatan senjata dalam peperangan yang meletus sejak 24 Februari 2022 lalu.
Rusia beralasan serangan itu dilakukan untuk membantu dua negara yang baru
merdeka, yakni Republik rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk dari
gempuran Ukraina.

 

Selain itu, dengan serangan itu Rusia menuntut supaya
Ukraina membatalkan rencana untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik
Utara (NATO). Rusia juga meminta NATO untuk tidak terus melakukan ekspansi ke
arah Timur dengan menerima negara-negara bekas anggota Federasi Uni Soviet.
Amerika Serikat dan sekutunya lantas menjatuhkan serangkaian sanksi kepada
Rusia. Rusia kemudian membalasnya dengan beragam sanks

 

Selain itu, pertikaian antara Rusia dan Ukraina juga terjadi
di tataran diplomasi. Salah satunya adalah di forum G20. Amerika Serikat dan
sekutunya mendesak Indonesia untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir
Putin dalam KTT G20 yang akan digelar di Bali. Sedangkan sampai saat ini
Indonesia memilih bersikap netral dan tetap mengundang seluruh negara anggota
G20.

(Penulis : Aryo Putranto Saptohutomo; Editor : Aryo Putranto
Saptohutomo)

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
“Rencana Menlu Retno Temui Negara Eropa Cari Solusi Rusia-Ukraina Dinilai
Tepat”, Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/08/07170021/rencana-menlu-retno-temui-negara-eropa-cari-solusi-rusia-ukraina-dinilai.

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah
dan cepat:

Android: https://bit.ly/3g85pkA;
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *