banner 728x250

Reuni 212 Pindah ke Bogor, Ini Keputusan Ulama Bijak Kata Wagub DKI

banner 120x600
banner 468x60

 

banner 325x300

Jakarta (kabar-nusantara.com) – Wakil Gubernur DKI
Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan pemindahan lokasi reuni aksi 212 dari
Jakarta ke wilayah Bogor merupakan keputusan dari penyelenggara acara.
Menurutnya, pemindahan itu merupakan keputusan yang bijak. Dikutip dari laman cnnindonesia.com, Selasa  (30/11/2021)


“Saya enggak bilang enggak dapat izin, mereka sendiri yang memutuskan,
yang bijak, yang baik. Inilah kelebihan para ulama, kalau kumpul akhirnya
berunding mengambil keputusan yang menurut saya sangat bijak,” kata Riza
di Balai Kota Jakarta, Senin (29/11) malam.



Riza mengatakan acara reuni itu tidak mungkin digelar di
Monas lantaran masih tutup di masa pandemi Covid-19. 
Sementara untuk menggelar di Patung Arjuna Wiwaha atau
Patung Kuda, Jakarta Pusat, izin keramaian berada di kewenangan Kepolisian.


“Polda Metro kan ada syaratnya juga harus ada izin dari satgas Covid.
Satgas Covid kan juga harus mempertimbangkan kalau diberi izin khawatir ada
penularan dan sebagainya terus bagaimana ketertiban umum dan lain-lain,”
ujarnya

 

Ketua Panitia Reuni 212, Eka Jaya sebelumnya mengatakan
pihaknya resmi memindahkan lokasi Reuni 212 dari Patung Kuda Arjuna Wiwaha,
Jakarta Pusat ke Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor pada 2 Desember 2021. 
Keputusan itu disampaikan Eka usai pihak panitia tak mendapatkan izin dari
pihak berwenang untuk menggelar Reuni 212 di kawasan Monas dan di Patung Kuda,
Jakarta.


“Insyallah benar, alasannya kita tak mendapat izin gelar di Monas dan
Patung Kuda dari Polda,” kata Eka kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/11).


Baca artikel CNN Indonesia “Wagub DKI soal Reuni 212 Pindah ke Bogor:
Keputusan Ulama Bijak” selengkapnya di sini: 
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211130073202-20-727700/wagub-dki-soal-reuni-212-pindah-ke-bogor-keputusan-ulama-bijak.


banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *