Moskow – Kementerian Pertahanan Rusia memerintahkan tentaranya untuk memperluas
serangan ke segala arah di Ukraina. Perintah itu dikeluarkan setelah Kiev
menolak mengadakan pembicaraan di Belarus.
Dilansir AFP, Sabtu (26/2/2022), pasukan Rusia telah
melakukan serangan ke Ibu Kota Ukraina Kiev sebelum jatuh kembali ke pinggiran.
Rusia menghadapi perlawanan keras pada hari ketiga invasi yang diperintahkan
oleh Presiden Vladimir Putin. Dilansir dari laman detik.news, Minggu (27/2/22)
“Setelah pihak Ukraina menolak proses negosiasi, hari ini semua unit
diberi perintah untuk mengembangkan kemajuan dari segala arah sesuai dengan
rencana operasi,” kata juru bicara militer Rusia Igor Konashenkov dalam
sebuah pernyataan.
Kremlin mengatakan bahwa Putin siap mengirim delegasi ke Belarus untuk
melakukan pembicaraan dengan Ukraina. Akan tetapi Ukraina menginginkan
pembicaraan di Warsawa, Polandia. Konashenkov mengklaim bahwa pasukan Rusia
tidak menargetkan wilayah sipil. Akan tetapi ada bukti yang tersebar luas
tentang hal ini.
Sementara itu, Ukraina mengatakan sedang diserang dari beberapa sisi, termasuk
dari Belarus.
Ukraina mengatakan pada Sabtu waktu setempat bahwa sedikitnya 198 warga sipil.
Di antaranya termasuk tiga anak-anak yang tewas sejak Moskow melancarkan
serangan.
Rusia belum mengatakan berapa banyak tentaranya yang tewas dalam invasi, yang
disebutnya ‘operasi militer khusus’ itu. Moskow telah mengatakan bahwa
tujuannya adalah untuk “de-Nazify” Ukraina.
(Lisye Sri Rahayu)
Baca artikel detiknews, “Rusia Perintahkan Perluas Serangan Usai Ukraina
Tolak Dialog di Belarus” selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-5960613/rusia-perintahkan-perluas-serangan-usai-ukraina-tolak-dialog-di-belarus. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/