Semarang (Kabar-nusantara.com) – Sinyal politik Ganjar Pranowo
nyapres kini tengah menjadi sorotan publik hingga memicu tak diundangnya
Gubernur Jateng tersebut pada sebuah
acara. Seperti diketahui, DPD PDIP Jawa
Tengah tak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara arahan Ketua DPP PDIP Puan
Maharani. Hal ini berkaitan mengenai penguatan solidaritas partai menuju pemilu 2024.
Sinyal Politik Ganjar Pranowo Nyapres, PDIP Tuding
Kelewatan. Bambang Wuryanto selaku Ketua DPD
PDIP Jateng mengungkapkan sinyal tersebut dalam keterangan tertulis.
“Kalau dia (Ganjar Pranowo)
menjawab ‘saya kan tidak mengatakan mau nyapres’ ya silahkan kalau bicaranya
pada tingkat rating partai. Tapi kalau berbicara pada
orang politik, tentu sudah paham arahannya mau kemana”.
Meski begitu, pria yang lebih akrab disapa Bambang Pacul mengungkap
hal ini bukan merupakan teguran. Ia merasa bahwa Ganjar Pranowo kini bersikap
lebih tinggi dari DPD PDIP Jateng. Sehingga menurut Bambang, Ganjar Pranowo
merasa hanya Ibu Megawati saja yang bisa menegurnya.
Teguran Berlaku untuk Semua Kader PDIP. Bambang sebelumnya pernah
menjelaskan bahwa elektabilitas bukanlah sebuah penentu terpilihnya menjadi
capres atau tidak. Ia kembali menegaskan bahwa kader
partai wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum. Hal ini ia sampaikan bukan
hanya sebagai teguran untuk Ganjar Pranowo, melainkan juga untuk semua kader
PDIP.
Sinyal politik Ganjar Pranowo
nyapres ini bermula dari tingginya intensitasnya di sosial media dan YouTube
tentang aktivitasnya. Bambang menegaskan bahwa belum ada instruksi dari Ketua
Umum Megawati Soekarnoputri terkait pilpres
2024. Selain itu, sikap Ganjar juga dinilai tak baik untuk
keharmonisan partai yang harus
tegak lurus pada perintahnya
Ketua Umum.
Ganjar Pranowo Tak Dapat Undangan. Pemberitaan sebuah acara yang
berlangsung hari Sabtu, 22 Mei 2021 kemarin, tertulis susunan rundown yang
tersebar pada kalangan wartawan.
Tamu tatap muka: 100 orang.
Terdiri dari DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Prov Jateng, kepala daerah dan
wakil kader se Jateng (kecuali gubernur).
Hanung Cahyo mengungkap penyebab
ketidakhadiran Gubernur Jateng tersebut terkait sinyal politik Ganjar Pranowo
nyapres. Menurutnya Ganjar tidak hadir karena memang tidak ada undangan dalam
acara itu. Baik undangan selaku Gubernur maupun selaku kader PDIP. (As)