banner 728x250

SMAN 1 Ile Ape Laksanakan Ujian Sekolah di Tengah Ujian Hidup, Pandemi Covid-19

banner 120x600
banner 468x60
 

Lembata, NTT (Kabar-nusantara.com) – Kepala SMA Negeri 1 Ile Ape, Aloysius Aba Borolaga, S.Pd, menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian karya tulis ilmiah dimaksudkan untuk melatih para peserta didik  memasuki dunia perguruan tinggi  dengan tuntutan yang kompleks. 

“Peserta didik perlu dibekali dengan kompetensi dasar pada bidang tertentu agar mereka mampu bertanggung jawab dalam memecahkan bebeberapa persoalan secara ilmiah,” katanya.   

banner 325x300

Menurut Aloysius Aba, dalam menjalankan amanat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 1 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian Sekolah dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (Covid-19) 

SMA Negeri 1 Ile Ape menyelenggarakan ujian sekolah melalui 3 model yaikni: ujian karya tulis ilmiah, ujian sekolah (tulis) dan survey karakter. Ujian karya tulis ilmiah mulai dilaksanakan pada tanggal 15  s/d  18 Februari 2021. 

Sebayak 81 karya tulis ilmiah (KTI)  yang dipresentasikan di depan para penguji yang dikemas sebagaimana pertangunggja waban skripsi di perguruan tinggi. Penilaiannya dibagi ke dalam 2 tahap yaitu:  tahap 1 penilaian naskah berbobot 60% dan tahap 2 penilaian presentasi berbobot 40%. 

“Pelaksanaan ujian berikutnya akan terjadi pada bulan Maret  dan akan berakhir pada bulan April 2021 dengan survey karakter,”paparnya. 

Ditanya berkaitan dengan visi sekolah, Aba Borolaga menjelaskan visi besar sekolah ini adalah: Cerdas Berkarakter dan Berwawasan Global,  Berlandaskan Imtaq Berbudaya yan Berdaya saing. Karakter harus menjadi roh dari keseluruhan perjalanan hidup anak- anak kita di era global dewasa ini.

“Ini akan berlanjut terus karena prinsip kami adalah meski langit runtuh,  perkataan dan perjuangan untuk membentuk karakter tidak akan pernah berlalu,” tutup Aba Borolaga.

Ketua Panitia Ujian Marselinus Pati Purlolon, S. Pd kepada awak media menyampaikan bahwa secara teknis pelaksanaan kami kemas dengan mematuhi seluruh protap pencegahan covid-19.  Sehingga ruang ujian yang kami siapkan sebanyak 7 ruang dengan sistim shift dan setiap siswa memiliki waktu maksimal 75 menit untuk memaparkan KTI masing-masing, ” tutur Marselo.  (JR)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *