banner 728x250

SMPN 2 Kusan Hulu Sosialisasi Sekolah Aman, Antisipasi Maraknya Bullying

banner 120x600
banner 468x60

Teluk Kepayang (kabar-nusantara.com) – SMPN 2 Kusan Hulu Kecamatan Teluk Kepayang Kabupaten Tanah Bumbu menggelar sosialisasi program sekolah aman, Sabtu (04/11). 

banner 325x300

Sosialisasi itu merupakan salah satu program sekolah penggerak di SMPN 2 Kusan Hulu yang dicanangkan oleh Kemdikbudristek sebagai sekolah bebas narkoba, sekolah bebas kekerasan seksual dan sekolah bebas perundungan (Bullying).

Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja, kekerasan seksual dan bullying menjadi topik utama dalam sosialisasi ini.

Kanit Binmas Polsek Kusan Hulu M. Ideris yang menjadi narasumber tentang narkoba mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja merupakan trend yang disalahartikan sehingga membuat dampak buruk bagi psikologis mereka.

“Saya berharap adik-adik jangan sampai mau dibujuk untuk memakai narkoba karena dampaknya sangat berbahaya bahkan lebih parah bisa menyebabkan kematian,” ujar Ideris dalam pemaparannya.

Lebih lanjut Hendra anggota dari Polsek Kusan Hulu menambahkan materi tentang Bullying. Bullying adalah tindakan agresif yang biasanya dilakukan seseorang untuk mengintimidasi atau mendominasi orang lain yang dinilai lebih lemah. Perilaku penyimpangan sosial ini dapat terjadi di mana saja, mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan kerja.

Contoh perilaku bullying itu seperti menendang, memukul, melukai, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar dan bentuk kekerasan fisik lainnya.

“Untuk itu kami berharap kepada adik-adik pelajar agar tidak melakukan tindakan bullying selain merugikan orang lain juga termasuk tindakan pidana yang bisa dijerat hukum bagi pelakunya,” jelasnya.

Selain materi sosialisasi narkoba, kekerasan seksual dan bullying. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kusan Hulu Sulaiman juga dihadirkan sebagai narasumber moderasi beragama.

Dalam pemaparannya Sulaiman menjelaskan untuk mewujudkan sekolah aman tentu harus dilakukan dengan beberapa pendekatan moderasi terkait cara pandang siswa, guru dan seluruh warga sekolah bagaimana memaknai esensi agama itu sendiri.

“Kalau semua warga sekolah dapat memaknai cara pandang beragama terhadap praktik  bersosialita dengan mengedepankan kaidah-kaidah toleransi, anti kekerasan dan cinta tanah air, saya rasa ini cukup untuk menjadi modal utama dalam menciptakan sekolah aman,” jelas Sulaiman kepada awak media kabar-nusantara.com

Sementara itu Kepsek SMPN 2 Kusan Hulu Sri Supadmi memberikan evaluasi dan refleksi mengenai sosialisasi program sekolah aman. Dalam penjelasannya ia menyampaikan bahwa sosialisasi sekolah aman ini sebagai upaya antisipasi maraknya perilaku kekerasan seksual dan perundungan yang terjadi.

“Kami berharap anak – anak generasi penerus bangsa berani berkata tidak untuk narkoba, tidak melakukan kekerasan dan tidak melakukan bulying,” ucap Sri Supadmi.

Selain itu Sri Supadmi juga menyampaikan kepada seluruh murid SMPN 2 Kusan Hulu agar menerapkan pembiasaan budaya salam, sapa, dan santun kepada semua orang agar menumbuhkan karakter yang baik di sekolah maupun diluar sekolah.  

(ARN)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *