banner 728x250

Surat Edaran Terbaru Mentreri Agama Republik Indonesia Tahun 2024,Penting

banner 120x600
banner 468x60

banner 325x300

Jakarta (Kabar Nusantara.Com)– Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran terkait penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.

Salah satunya, Yaqut mengimbau agar ceramah saat Ramadan dan Idul Fitri tidak bermuatan politik praktis. 

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi yang ditandatangani pada 26 Februari 2024.

“Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan,” demikian bunyi SE tersebut, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, Kamis (7/3/2024).

Selain itu, Yaqut juga mengimbau agar tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.

Adapun pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 untuk memutuskan awal puasa akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

Sedangkan Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024.

Selain itu, ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

Berikut isi ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Menag No SE. 1 Tahun 2024:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

(Hen)

sumber:https://www.nesiatimes.com/surat-edaran-terbaru-menteri-agama/

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *