![]() |
Direktur Institut for Security and Strategic Study (ISES), |
Jakarta (kabar-nusantara.com) – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
membolehkan keturunan PKI daftar menjadi prajurit TNI. Keputusan Jenderal
Andika Perkasa tersebut dinilai suatu kemajuan untuk setiap warga negara
bergabung TNI. Dilansir dari laman detiknews.com Jum’at 01/4/22)
Pakar militer dari Institute for Security and Strategic
Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai selama ini TNI memang masih memberlakukan
ketentuan ‘bersih diri’ dan ‘bersih lingkungan’ sebagai syarat menjadi
prajurit. Namun, Fahmi menilai tidak membatasi hak keturunan untuk membela
negara.
“Nah, langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
sebagaimana ditampilkan dalam video ini, jelas sangat progresif,” kata
Fahmi kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).
Keputusan Jenderal Andika mengingatkan Fahmi terhadap taruna
keturunan Prancis Enzo Zens Allie yang sempat diminta untuk dikeluarkan karena
jejak digital pernah mengibarkan bendera tauhid, sehingga dia dikhawatirkan
terpapar oleh apa yang disebut sebagai radikalisme.
“Waktu itu, dengan alasan yang kurang lebih serupa,
saya bela Enzo,” ujarnya.
Kebijakan baru dari Jenderal Andika menurut Fahmi tidak ada
lagi yang dibatasi hak dan peran sertanya. Sepanjang memenuhi syarat, setiap warga
negara berhak bergabung dengan TNI. “Mau dia anak cucu PKI, DI/TII, HTI
atau bahkan FPI, sepanjang sehat jasmani dan rohani, dia boleh ikut seleksi
jadi tentara,” ucapnya.
Fahmi sepakat memang pada pentingnya kewaspadaan, tapi
kewaspadaan itu berbeda dengan paranoia. TNI dinilai semestinya punya banyak
cara untuk mengawasi, punya banyak cara untuk melakukan indoktrinasi.
“Supaya apapun latar belakangnya, setelah jadi prajurit
TNI maka pedomannya adalah Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kalau takut? Ya
berarti kita meragukan kemampuan TNI. Kalau TNI-nya yang justru khawatir? Ya
berarti nggak percaya diri,” sebutnya.
Apakah kebijakan baru ini akan menimbulkan dinamika di
internal TNI khususnya TNI AD? Fahmi menilai tidak. Sepanjang Jenderal Andika
telah menetapkan hal itu sebagai pedoman baku dalam proses rekrutmen dan
seleksi, tentu akan dipatuhi dan dilaksanakan.
“Pro kontra di internal bukanlah hal yang perlu
dikhawatirkan berlebihan karena jika perintah sudah jelas, saya kira semua akan
loyal. Kegaduhan hanya akan terjadi di eksternal dan itu wajar saja. Dengan
penjelasan yang baik, menurut saya perubahan kebijakan itu akan bisa
dipahami,” imbuhnya. (Rolando
Fransiscus Sihombing – detikNews)
Baca artikel detiknews, “Terobosan Jenderal Andika
Dinilai Progresif Bolehkan Keturunan PKI Daftar TNI” selengkapnya
https://news.detik.com/berita/d-6010921/terobosan-jenderal-andika-dinilai-progresif-bolehkan-keturunan-pki-daftar-tni.
Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/