Kabar-nusantara.com, Palopo Sulawesi Selatan, Menyikapi maraknya berbagai demo, diberbagai penjuru nusantara, Tokoh Wartawan Kota Palopo, Nasrum Nabah: Tolak Omnibuslaw. Berikut wawancara reporter Anda.
Reporter : Bagaimana tanggapannya soal Omnibuslaw ini?
Nasrum Nabah : Menurut saya hal ini sangat tidak adil karena hanya menguntungkan satu pihak.
reporter : Maksudnya seperti apa, bukankah para buruh juga akan tetap di gaji walaupun tidak sesuai dengan yang mereka harapkan?
Nasrum Nabah: Ia tapi ini sama hal nya hak kemanusiaan kita di rampas, ketika hak kemanusiaan kita di renggut di mana mereka yang memiliki uang banyak seenaknya memperlakukan kita layaknya robot.
Reporter : Ini sepertinya terjadi tindakan oligarki di kalangan elite?
Nasrum Nabah: Yah betul sekali saya juga yang mantan seorang buruh tani sangat kasihan terhadap ini, di mana menjadi seorang buruh saja belum tentu menjamin kehidupan keluarga selanjutnya, bagaimana jika nanti Omnibuslaw ini tidak di tolak.
Reporter : menurut hasil penelitian saya pemerintah Kota Palopo dan DPRD menolak keinginan rakyat, makanya demo ini berujung anarkis.
Nasrum Nabah: iya itu betul Walikota menolak dengan alasan “saya tidak ingin bicara dengan orang yang saya tidak kenal” pada saat rapat mahasiswa dan pejabat kemarin, hal ini membuat mahasiswa tersinggung dan langsung meninggalkan rapat yang sedang di laksanakan dengan berteriak-teriak mengatakan “Oppo Ki pak haji ” (bahasa Bugis) yang artinya dalam bahasa Indonesia, naik ki pak haji.
Reporter : wah ini menarik ya pak di mana seorang Walikota tidak akan memperoleh jabatan seperti sekarang ini, kecuali atas dukungan masyarakat ?
Nasrum Nabah: itulah yang saya herankan dek dan satu lagi polisi bahkan berani membabi-buta terhadap mahasiswa.
Reporter : saya juga memperhatikan petugas melempar gas air mata lalu meledak di kerumunan mahasiswa, memukul dan menarik mahasiswa secara paksa, bukankah tugas mereka hanya mengamankan.
Nasrum Nabah: tugas mereka hanya mengamankan dek mereka tidak berhak keluar dari tugasnya, makanya mahasiswa melawan.
Reporter : Apakah sudah ada titik terangnya?
Nasrum Nabah: waktu konsolidasi kemarin belum ada titik terang karena pemerintah mengatakan akan menyumbangkan 1 juta uang bagi org yang ingin melaporkan hal ini ke MA.
Reporter : Jadi bagaimana hasil konsolidasi nya kemarin?
Nasrum Nabah: sepertinya ini semua sudah ada di tangan antara mahasiswa dan pemerintahan kita.
Reporter : tapi kan DPRD dan Walkot Palopo belum menyetujuinya?
Nasrum Nabah: untuk hal itu saya sudah tidak tahu, mungkin info yang saya berikan cukup begini saja dek, soalnya sudah waktunya saya juga bekerja hehe.
Reporter : Baik pak saya sangat berterima kasih karena sudah mau membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Nasrum Nabah: semoga sukses dek menjadi wartawan muda yang profesional ya.
(Tiara)