Nunukan (kabar-nusantara.com) – Asrama Katolik Ago Onsoy paroki Santa Maria bunda Karmel mansalong berulang tahun ke-27, dan para alumni menggelar reuni Akbar, Kamis (29/09/2022).
Para alumni yang ada di Mansalong dan sekitarnya jauh sebelum acara puncak sudah sibuk mempersiapkan fasilitas seperti tenda, kursi, alat transportasi, dekorasi soundsystem, konsumsi dan lain-lain.
Lumbis, S.Sos alumni angkatan pertama sebagai Panitia mengatakan, rencana reuni para alumni dan merayakan ulang tahun Asrama ini terlaksana karena hasil diskusi dengan teman-teman alumni, setelah itu dibentuklah panitia kecil sehingga bisa sejalan.
“Saya berharap semua alumni asrama Ago Onsoy bisa hadir, duduk, diskusi dan terlibat. Ini hari keluarga, tema yang kita usung pada reuni dan hari ulang tahun ini cukup relevan, waktu kita menerima sudah usai, kini tiba saatnya kita memberi,” jelas Lumbis.
Dari pantauan media ini para alumni dari angkatan pertama dan angkatan selanjutnya duduk, bercerita bernostalgia kembali, mengulas dan mengulik kisah mereka 27 tahun silam. Romy Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Lumbis punya kenangan.
“Dulu saya bersama teman kedapatan merokok, akhirnya saya di hukum mencangkul, pokoknya banyaklah kenakalan kami,” kenang Romy.
Berbeda lagi dengan kisah Roby yang sekarang menjadi pengusaha, dulu ketika piket dia itu paling usil, ikan asin kecil itu dipotong-potong kemudian kepala ikan itu disembunyikan lalu teman-teman mencari, “padahal ikan itu saya timbun dengan nasi,” ungkap Robi.
Acara reuni juga di isi dengan seminar dengan dua sesi. Sesi pertama peran alumni Ago onsoy dalam pembangunan SDM, narasumber Hermanus, S.Sos anggota DPRD Kaltara, Lewi, S.Sos anggota DPRD Kabupaten Nunukan, keduanya menitikberatkan peranan pendidikan.
Menurut Hermanus orang yang tidak berpendidikan akan terlindas oleh zaman, jadi kalau ingin maju dan berkembang jawabannya adalah pendidikan, hanya dengan pendidikan kita boleh bersaing dan setara dengan orang lain.
“Sebagai alumni Ago onsoy dan anggota dewan saya siap membantu sesuai kemampuan saya, saya usulkan Pastor Asrama ini dibuat badan hukum terdaftar dan bisa dapat bantuan, kami siap mengawal,” kata Herman di depan Pastor yang disambut dengan applaus oleh peserta reuni.
Senada dengan Herman, Lewi merasa senang karena boleh melaksanakan reuni bersama teman, orang yang berjasa dalam hidup saya orang tua saya, Pastor Niko di asrama ini dulu dan Pastor Dino, kenang Lewi.
“Sekarang ini perkembangan dan perubahan dunia semakin masif, kita dituntut untuk bisa memahami dan mengerti teknologi, kita tidak mau dikuasai tapi kita harus menguasai, hp ini dipergunakan dengan hal-hal baik pasti mendatang hal baik,” ungkap Lewi sambil menunjukkan HP nya.
Ditempat terpisah sesi kedua seminar dengan mengulas tema peran umat dalam membangun Gereja yang mandiri. Narasumber Melianus, S,Ag, Ketua Dewan Paroki, RD Yofi, Romo Kepala Paroki, Fr Yohanes BHK, Kepala Sekolah SMA Katolik Gabriel Nunukan.
Menurut Melianus, kehidupan gereja yang mandiri dan berdikari menuntut umat untuk terlibat secara proaktif termasuk dalam hal finansial dan ketenagaan, “lewat reuni ini saya berharap ada keterlibatan seluruh alumni dalam membangun Paroki dan asrama ini, sekarang banyak alumni hebat dan berhasil ada yang jadi Camat, DPR, Guru pengusaha dan lain sebagainya.
“Kami sebagai pelayan umat, sekarang ini bukan lagi sebagai Pastor sentris atau semua dilakukan Pastor, tidak! Gereja hidup dan berkembang karena ada peranan dan keterlibatan umat itu ada dalam dekrit konsili Vatikan II,” ungkap RD Yofi.
Sementara Fr Yohanes BHK dalam penjelasannya, kehadiran kami ditempat ini melakukan promosi kepada siswa siswi siapa tau ada berminat dan masuk di SMA Katolik St Gabriel Nunukan, saat ini sekolah kami akreditasi A semoga tetap dipertahankan.
“Silahkan masuk bagi yang mau. Tersedia asrama, ada juga asrama susteran, sekolah kami adalah sekolah penggerak kami mengutamakan mutu, tidak membeda-bedakan bahkan siswa Katolik nya sedikit lebih banyak dari agama lain ada protestan dan ada siswa saya yang beragama Islam itulah indahnya perbedaan menariknya Bhinneka tunggal Ika,” tutup Fr Jhon.
Turut hadir dalam kegiatan ini Drs. Rismansyah Camat Lumbis induk, Robert Atim, S.Pak Kasi Pemerintahan Kecamatan dan unsur Muspika yang lain. Para alumni dan seluruh orang tua murid.
Acara ditutup dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin RD Stelo selaku konselebran utama dan RD Yofi konselebran kedua. Malam dilanjut dengan makan bersama dan ramah tamah di aula asrama Ago onsoy. Kemudian acara bebas yang di pandu pak Jusip DJ, kemudian dimeriahkan penampilan siswa-siswi asrama dan siswa-siswi SMA Katolik Nunukan, juga para artis murut yang hadir, man Roy, Ras Batikin dan lain-lain. (Roni Duman)