Jakarta (kabar-nusantara.com) – Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga
Prabowo Subianto kerap saling salip-menyalip menduduki peringkat teratas capres
2024 di sejumlah survei politik. Namun, ketiganya dikhawatirkan tidak bisa maju
ke Pilpres 2024. Mengapa? Analisis ini disampaikan oleh pendiri Cyrus Network, Hasan
Nasbi, lewat kanal YouTubenya, diakses detikcom pada Jumat (17/6/2022).
“Saya khawatir mereka bertiga tidak bisa maju pilpres
karena tidak punya tiket,” kata Hasan dalam videonya yang berjudul
‘Bagaimana Jika Elektabilitas Tinggi tapi Tak Bisa Nyapres?’
Hasan mengamati tiga nama tersebut sudah berada di puncak
survei soal capres sejak 2019 setelah pemilu. Hingga sekarang, hasil survei
belum banyak berubah. Pendukung masing-masing nama juga makin fanatik dan ribut
serta saling menjatuhkan.
Masalahnya adalah Ganjar, Prabowo dan Anies belum
mendapat kepastian untuk maju capres. Ketiganya juga tidak berusaha menggaet
dukungan dari parpol supaya bisa maju Pilpres 2024 dengan memenuhi ambang batas
pencapresan, yakni 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen suara sah
pemilu.
“Sampai hari ini kita tidak melihat ada pergerakan
politik yang signifikan yang dilakukan oleh ketiganya untuk mendapatkan partai
pengusung,” kata Hasan.
Oleh Partai NasDem dan PKS, Anies sering disebut-sebut dalam
pembahasan wacana pencapresan. Namun itu baru sebatas wacana dan belum konkret.
Ganjar, yang berasal dari PDIP, juga belum pasti akan diusung sebagai capres
partainya, malah sebaliknya, Ganjar menuai penolakan dari elite partainya.
Prabowo, yang notabene Ketua Umum Partai Gerindra, juga
belum aman. Prabowo masih santai tanpa terlalu berusaha menggaet mitra koalisi
demi bisa memenuhi syarat pencapresan pada 2024. Kalau santai terus, Prabowo
bisa-bisa gagal maju Pilpres 2024.
“Kalau Pak Prabowo merasa santai, nyaman, aman bahwa
akan ada orang datang dengan sendirinya menawarkan koalisi, saya rasa ini lampu
merah buat Pak Prabowo,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, parpol perlu memenuhi ambang batas
pencapresan (presidential threshold) sebesar 20 persen dari jumlah kursi DPR
atau 25 persen suara sah pemilu. Maka parpol perlu berkoalisi. Gerindra juga
sama, partai ini tidak bisa maju sendiri mencalonkan Prabowo. Sampai saat ini,
Prabowo juga belum terlihat sat-set sat-set menjalin koalisi.
“Bisa-bisa Pak Prabowo nggak punya teman nanti,”
kata Hasan.
“Gerindra kan punya partai miliknya Pak Prabowo. Dia
sudah punya setengah sobekan tiket, tapi harus dicari setengah sobekan lagi.
Kita tidak melihat ada pergerakan signifikan juga dari Pak Prabowo,” kata
Hasan.
Saat ini, sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berisi
Partai Golkar, PAN, dan PPP. Dengan adanya KIB, partai-partai yang belum
berkoalisi semakin sedikit, ruang kemungkinan koalisi yang bisa dijajaki
Gerindra juga semakin sempit.
Partai Gerindra hanya memiliki 75 kursi di DPR RI, sedangkan
ambang batas pencapresan adalah minimal 115 kursi DPR. Gerindra punya 12,57
persen suara sah pemilu, padahal ambang batas pencapresan minimal 25 persen
suara sah pemilu.
Lalu, apa yang mestinya dilakukan Prabowo, Anies, dan
Ganjar? Saran terbaik, menurut Hasan, ketiganya harus berhenti jumawa melihat
survei.
Hasan Nasbi sendiri memprediksi hasil survei capres 2024
dari berbagai lembaga tak akan berubah minimal sampai Oktober 2020. Ya,
prediksi Hasan Nasbi, Prabowo, Anies, dan Ganjar masih akan bertengger, saling
salip di 3 besar survei capres 2024 sampai Oktober tahun ini.
“Jadi, Pak Prabowo, Pak Anies, dan Pak Ganjar, menurut
saya, saran terbaiknya adalah berhenti melihat hasil survei dulu sementara,
karena ini nggak akan berubah nih, minimal sampai Oktober 2022 nggak akan
berubah nih hasil surveinya. Jadi akan tetap anda di 3 besar itu,” kata
Hasan.
Lebih jauh Hasan menyarankan Prabowo, Anies, dan Ganjar,
untuk berpikir keras. Menurutnya, ketiga bakal capres itu harus mulai berani
bernegosiasi dengan parpol guna memastikan tiket capres masuk kantong.
“Tetapi sekarang tetap fokusnya adalah bukan lagi
senyum-senyum melihat hasil survei yang memuaskan Anda itu. Tapi Anda harus
berpikir keras kemudian melakukan keberanian untuk duduk bersama partai,
bernegosiasi bersama partai dan memastikan tiket itu berada di tangan
Anda,” pungkasnya.
(Tim detikcom – detikNews)
Baca artikel detiknews, “Warning untuk
Ganjar-Anies-Prabowo soal Tiket Capres” selengkapnya
https://news.detik.com/berita/d-6133591/warning-untuk-ganjar-anies-prabowo-soal-tiket-capres.
Download Apps Detikcom Sekarang
https://apps.detik.com/detik/