banner 728x250

Sekda Maybrat Buka Musrembang Tingkat Distrik di Vaitmayaf

banner 120x600
banner 468x60

Maybrat (Kabar-nysantara.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat gelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat distrik se-Kabupaten Maybrat. Agenda musrenbang ini harus berpijak pada visi-misi bupati untuk periode 2017-2022 yang berlangsung di aula Vaifmayaf, Rabu (14/4/21).

Adapun tema musrenbang tingkat distrik se- Kabupaten Maybrat di tahun ini, percepatan pemulihan ekonomi, optimalisasi kesehatan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan budaya serta keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Maybrat.

banner 325x300

Mewakili Bupati, Sekda Maybrat, Jhoni Way, S.Hut,M.Si menjelaskan bahwa musrenbang tahun ini dilakukan untuk merumuskan program-program kerja yang dimulai dari tingkat distrik. 

Sekda juga menekankan agar para kepala distrik dan kepala kampung merumuskan program berdasarkan kebutuhan ditengah-tengah warga bukan berdasarkan keinginan.

“Anggaran kita tahun 2022 kurang lebih sebesar Rp 800 miliar sama seperti ditahun lalu. Untuk itu, kita dalam membuat program harus sesuai kebutuhan dan ketersedian anggaran yang ada,” tegas Sekda Jhoni saat pembukaan musrenbang, kemarin.

Menurutnya, kepala distrik maupun kepala kampung selaku pemerintah ditingkat bawah tidak perlu membuat program yang terlalu banyak. Apalagi program yang hanya membuang-buang anggaran tidak sesuai kebutuhan setempat.

“Jadi kita harus sesuaikan dengan anggaran yang ada. Contoh, Fatigomi yang paling di butuhkan air bersih saja jangan buat yang lain. Kemudian di Aifat Timur jauh jembatan dan lainnya. Karena saya pikir kalau rumah tempat tinggal saya pikir di Maybrat sudah cukup luar biasa”, pungkasnya.

Setelah semua sudah terpenuhi ditingkat bawah, kedepan tinggal pikirkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. “Intinya, mussrenbang tahun ini yang paling penting adalah mungkin ditahun lalu ada kegiatan tidak diakomodir dapat dilihat kembali tahun ini”, tutupnya.

Selain itu kepala Bappeda Kabupaten Maybrat, Fiktor Solosa, mengatakan kita melihat problem secara nasional kalau bicara program berarti berbicara uang. Munculkan program kata Viktor Solosa berarti sesuai tema diatas. “Jadi kebijakan pemerintahan tidak terlepas dari permasalahan yang ada di masyarakat seperti jalan di wilayah Aifat timur, Mare dan lainnya,”sebutnya. 

Dia berharap program yang diusulkan tidak juga terlalu banyak tetapi sesuaikan kebutuhan masyarakat. Karena belanja atau pendapatan negara yang sangat menurun secara nasional termasuk di daerah. (Engel Semunya)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *